Dua Ormas di Binjai Nyaris Bentrok
Dua ormas kepemudaan di kota Binjai nyaris bentrok dengan menggunakan senjata tajam di
Laporan wartawan Tribun Medan, M Azhari Tanjung
TRIBUN-MEDAN.COM, BINJAI - Dua ormas kepemudaan di kota Binjai nyaris bentrok dengan menggunakan senjata tajam di pajai bawah binjai. Beruntung aksi tersebut dapat dicegah oleh petugas kepolisian, sehingga adu fisik tidak sempat terjadi, rabu (29/1).
Pantauan dilapangan, pemuda Pancasila (PP )yang selama ini bermarkas dipajak tavif tersebut terlihat bersiaga. Satu persatu anggota Pemuda Pancasila, dari berbagai tempat datang ke pajak tersebut, meski tidak terlihat dari mereka membawa senjata tajam.
Namun situasi disana terlihat mencekam. Disisi lain, tepatnya diseberang jalan yang berjarak sekitar 1 kilo meter. Puluhan pemuda yang tergabung dalam organisasi Ikatan Pemuda Karya (IPK) juga tengah berkumpul.
Sehingga keadaan ini membuat puluhan personil kepolisian dari Polres Binjai. Baik itu yang berpakaian pereman dan berseragam lengkap dengan meninting senjata laras panjang. Terlihat bersiaga disekitar pajak milik Pemerintah Kota Binjai yang dikelola oleh Ikatan Pedagang Pajak Binjai (IPPB) yang diketuai oleh Tirtayasa Ginting.
Beberapa anggota PP termaksud ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Binjai Kota Mahasendi Ginting mengaku, berdasarkan laporan dari anggotanya, ada sedikitnya 20 an orang pemuda yang diduga dari IPK, terlihat membawa senjata tajam berupa kelewang dan berbagai alat lainya berdiri diseberang jalan yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pajak. Mereka diduga hendak mendatangi kelopok PP, yang sebagian besar bekerja dipajak dalam IPPB.
Kami disini hanya bertahan, karena kabarnya kami mau diserang. Kami tidak ingin nanti pedagang pulak yang jadi sasaran. Sebagai petugas jaga malam yang dipercayakan para pedagang yang tergabung dalam IPPB. Kami wajib melindungi dan mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Maha Sendi Ginting.
Untuk menenangkan kedua belah kubu dari organisasi yang sempat bersitegang. Pihak kepolisian dari Polres Binjai khusunya Polsek Binjai Kota dan beberapa personil akhirnya meminta dua kubu untuk membahas permasalhan yang ada.
“Pokoknya, siapapun yang kedapatan membawa sajam, akan kita amankan. Kita tidak perduli dari kubu mana dia berasal,” tegas Kasat Intel AKP Jhonrinaldi dan beberapa anggota termaksud Kompol Hendarto Daka Kapolsek Binjai Kota, yang turun ke lokasi.
Mereka pun didudukan di Polsek Binjai Kota. Dimana, dari pihak Pemuda Pancasila (PP) dihadiri langsung Ketua MPC Kota Binjai J Payo Sitepu didampingi Ketua PAC Binjai Kota Maha Sendi Ginting dan beberapa anggotanya.
Sementara dalam pertemuan yang diprakarsai Kasat Intel AKP Jhonrinaldi dan Kompol Hendarto Daka. Dari pihak Ikatan Pemuda Karya (IPK-red) diwakili Rido Sinaga selaku Humas IPK Kota Binjai didampingi ketua Ranting Binjai Kota Bobi Sardi dan beberapa anggotanya. Dalam pertemuan mengatakan, kedua belah pihak sebenarnya tidak mau menyerang. Karena ada mis komunikasi yang dikatakan kalau PP dan IPK sama-sama ingin menyerang.
Jadi mereka bersiaga dan menghimpun kekuatan untuk mencoba bertahan. “Kita hanya bersiaga, gak ada niat kita sedikitpun ingin menyerang,” kata Maha Sendi Ginting, diamini ketua Ranting IPK Binjai Kota Bobi Sandi.
Menyikapi permasalahan bahasa yang terucap dari Sekjen IPK Kota Binjai Surya Darma, yang sekaligus anggota DPRD Binjai mengaku akan duduki Pajak Tapiv (Pajak Bawah). Dijelaskan oleh, Rido Sinaga dan beberapa rekannya, maksud mereka juga akan bekerja di pajak bawah dengan cara halus bukan berarti melakukan perlawanan dengan membawa senjata tajam dan lainya seperti dulu.
“Itu maksudnya, jadi gak ada niat kita untuk menyerang meski ucapan seperti tu. Kita hanya minta kerja saja disana,” terang mereka.
Menyikapi permasalahan ini, Ketua MPC PP Kota Binjai J Payo Sitepu mengakui, PP tidak ada berkecimpung di IPPB. Dimana yang mengetuai itu Tirtasari, yang kebetulan abang (kakak) dari Maha Sendi Ginting, selaku Ketua PAC PP Binjai Kota. Jadi mereka tidak mencampuri permasalhan pekerjaan di pajak bawah.