Ngopi Sore
Pak JS Badudu, Hantuilah Mereka yang Lebih Bangga Berbahasa Asing dan Bahasa Alay
Jalan yang ditempuhnya adalah jalan sunyi, yang makin ke sini makin sunyi. Jalan seorang penjaga bahasa.
Saya, kok, rasanya pesimistis sekali. Bahkan walaupun saya tahu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa masih ada, dan di bawahnya Balai Bahasa masih ada, dan tiap tahun mereka juga merekrut duta-duta bahasa --untuk yang disebutkan terakhir, saya malah pernah tak habis pikir ketika saya mendapati seorang dari mereka, juara pertama pula, tak bisa membedakan "di-" sebagai awalan dan "di" sebagai kata depan.
Juga bahkan ketika belasungkawa datang dengan deras dari segala penjuru, mulai dari lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga presiden dan segenap orang yang selama ini tak pernah sekalipun terbesit dalam pikirannya tentang pentingnya bahasa.
Selamat jalan, Bapak JS Badudu. Hantuilah mereka yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mereka yang merasa gengsinya terkerek lebih tinggi karena berbahasa asing, apalagi mereka yang lebih bangga berbicara dan menulis dalam bahasa alay.
twiter: @abulmuamar