Kasus Pemerkosaan
Jerit Tangis Kesakitan Gadis SMA Diperkosa Bergilir hingga Wajah Bejat Terduga Pelaku
"Sakit-sakit. Jangan pak sakit kali," teriaknya dari ruang periksa yang terdengar jelas hingga keluar ruangan.
Sepeda motor milik terduga pelaku dengan merek Honda Beat bernomor polisi BK 6169 WAC turut diamankan dan sudah ditahan di Mapolres Siantar sebagai barang bukti, karena digunakan menjemput SR dari rumah orangtua kandungnya.
Sebelumnya menurut pengakuan SR bahwa pelaku yang memperkosanya ada yang dia kenal. Kemudian seorang yang dikenal SR, yaitu AG (15) menceritakan kepada polisi bahwa ada delapan pelaku tindakan bejat tersebut.
SR diperkosa di kompleks SMP N 7 Siantar setelah dijemput dari rumah orangtua kandung SR.
SR dibujuk ikut dengan alasan diajak makan dari pesan media sosial facebook satu terduga pelaku yang merupakan teman sekolahnya.
Baca: Mulai dari Lokasi Tragedi Pemerkosaan Bergilir hingga Terungkapnya Jati Diri Pemerkosa
SR Menangis dan Mengeluhkan Sakit Luar Biasa
Saat mendapat visum di RSUD Djasamen Saragih, SR berteriak-teriak dan mengeluhkan sakit.
"Sakit-sakit. Jangan pak sakit kali," teriaknya dari ruang periksa yang terdengar jelas hingga keluar ruangan.
Ayah angkat SR, Hamdan menjelaskan bahwa kondisi SR saat ini masih trauma, sering pingsan dan sering teriak-teriak minta tolong seperti yang didengar saat mendapatkan visum.
Baca: Keluarga Visum Gadis Remaja Korban Pemerkosaan Delapan Pelajar dan Mahasiswa Bejat
"Kadang pingsan dan teriak. Pokonya trauma dia. Kami udah takut aja dia berbuat yang nekat-nekat," ujarnya.
Usai mendapat visum, SR dipapah keluarganya menuju mobil yang membawa SR pulang ke rumahnya.
Saat dipapah, SR berjalan tertatih-tatih seraya mengeluhkan sakit di bagian selangkangannya.
Hanya berjarak lima meter dari ruangan visum, SR terjatuh dan pingsan dipelukan kakaknya, kemudian setelah tersedar dia hanya bisa menangis.
Trauma Berkepanjangan
Psikolog Irna Minauli memaparkan, berdasarkan analisisnya, dari gejala yang dialami SR (15) terlihat nyata bahwa korban mengalami rape trauma syndrome (sindrom trauma perkosaan) yang beberapa gejalanya sangat mirip dengan PTSD (Post-traumatic stress disorder).
