Pembunuhan Sadis

Dodi Triono Apungkan Permintaan Ini Dua Kali pada Mantan Istri Almynda Saphirra

Almynda Saphirra, mantan istri Dodi Triono dan juga ibu dari dua anak Dodi yang menjadi korban perampokan sadis menceritakan permintaan Dodi.

TRIBUNNEWS.COM/Apfia Tioconny Billy
Almynda Saphirra, mantan istri Dodi Triono dan ibu dari korban perampokan Pulo Mas, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). (TRIBUNNEWS.COM/Apfia Tioconny Billy) 

TRIBUN-MEDAN.com - Almynda Saphirra, mantan istri Dodi Triono dan juga ibu dari dua anak Dodi yang menjadi korban perampokan sadis di Pulomas menceritakan mimpinya sebelum peristiwa naas itu terjadi.

Dalam mimpinya ia didatangi Dodi Triono. Ketika itu Saphira seolah mendengar permintaan konsultan arsitek itu meminta rujuk kepada dirinya.

Lantas hal tersebut sempat membuat wanita berkerudung itu bertanya-tanya apa maksud dibalik mimpi itu.

"Saya gak tahu apakah itu mimpi saya aja, dia minta Kembali ke saya, saya bilang sama saudara sama Tuhan 'kenapa ya gitu'," ungkap Almynda Saphirra saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017).

Baca Juga Berita Terbaru: PARADE FOTO: Pemerkosa Beramai-ramai dan Penyulut Bara Rokok di Paha Siswi SMA Ini

Setelah mimpi itu, keesokannya Almynda Saphirra kembali memimpikan Dodi Triono yang menegaskan kalau ia harus kembali menjadi pasangan wanita 40 tahun itu.

"Sampai malam setengah satu pagi, hari Selasa, datang ke mimpi saya lagi 'saya harus kembali sama kamu', itu aja," ungkap Almynda Saphirra.

Sedangkan sosok Dodi Triono menurut mantan istrinya itu adalah pria yang baik, yang tidak pernah mau merugikan orang lain, dan berusaha selalu membantu orang lain.

"Pak Dodi tuh orang yang baik, yang gak pernah mau merugikan orang lain, berusaha semampunya apa yang bisa dia bantu dia bantu," ungkapnya.

Almyanda Saphira dengan mantan suaminya, Dodi Triono
Almyanda Saphira dengan mantan suaminya, Dodi Triono

Seperti diketahui, perampokan sadis di Pulomas terjadi pada Senin (26/12/2016) yang dilakukan oleh Ramlan Butarbutar (tewas), Erwin Situmorang, Alfin B Sinaga dan Ius Pane, menyebabkan enam orang tewas serta lima lainnya luka-luka.

Baca: Akhirnya, Selebriti Sepupu Mantan Istri Dodi Triono Buka Bicara soal Dodi

Dianita Gemma
Kerabat menaburkan bunga di makam Dianita Gemma Dzalfayla (9), korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12/2016). Gemma adalah putri almarhum Dodi Triono, pemilik rumah sasaran perampokan dan tempat pembunuhan di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Nestapa Kisah Gemma, Unggah Foto di Kuburan pada Desember lalu Dikuburkan Pula pada Desember

Keenam korban tewas di antaranya Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah serta Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), yang keduanya merupakan anak Dodi.

Kemudian Amel, teman anak korban yang kebetulan sedang bermain serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir Dodi. Sementara itu, ada lima korban yang selamat yakni anak Dodi, Fitriani, Emi, Nursanti alias Santi, dan Windy.

Ditodong Pistol

Dodi Triono (59), salah satu korban perampokan Pulomas, diketahui menjadi orang terakhir yang disekap di dalam kamar mandi.

Sebab, saat para perampok masuk ke rumahnya, Dodi sedang di luar.

Dalam prarekonstruksi yang dilakukan pada Jumat (6/1/2017), adegan Dodi masuk ke rumah dengan mengendarai mobil Honda Jazz silver berpelat nomor B 268 NAA tertera dalam adegan ke-52.

Dodi mengendarai mobil tersebut seorang diri, tanpa sopir.

Saat hendak memasuki rumahnya di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, satu tersangka, Ramlan Butarbutar, membukakan pagarnya.

Tanpa rasa curiga, pengusaha properti tersebut memasuki pelataran rumahnya.

Setelah mematikan mesin mobilnya, suami dari Agnesya Kalangi itu turun dari mobilnya.

Setelah Dodi mematikan mesin mobil, Ramlan kembali menutup pagar rumah berlantai 2 itu.

Ketika turun dari mobil, barulah Dodi tersadar ternyata ada perampok masuk rumahnya. Ramlan menghampirinya sambil menodongkan senjata api.

Sambil menodongkan senjata api di pinggang Dodi, Ramlan membawa pengusaha properti tersebut masuk ke dalam rumah.

Polisi saat memerankan peran Dodi Triono tribun
Polisi saat memerankan peran Dodi Triono dalam pra rekonstruksi kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur pada Jumat (6/1/2017).

Kejadian tersebut tergambar dalam adegan ke-58 pada proses pra-rekonstruksi ini.

Untuk peran Ramlan dan Dodi diperagakan oleh petugas kepolisian.

Dodi menjadi korban tewas dalam perampokan dan penyekapan di kamar mandi rumahnya yang berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.

Sedangkan Ramlan tewas saat dibekuk polisi di kawasan Bekasi karena melawan petugas.

Untuk adegan di dalam rumah, wartawan dilarang meliput.

Dalam kasus ini polisi telah menangkap semua tersangka.

Mereka adalah Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane.

Dalam peristiwa penyekapan ini korban yang tewas adalah Dodi dan kedua anaknya, Diona (16) dan Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasro yang merupakan sopir keluarga tewas karena kehabisan oksigen.

Sementara Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).(*)

Baca Berita Terbaru: Inilah Foto dan Profil Lima dari Delapan Pria Pemerkosa Bergilir SR, Segera Lapor Polisi

Appek_pemerkosa SR
Appek, pemerkosa berstatus pelajar kelas III SMK Melati. (Tribun-Medan.com/ Royandi Hutasoit)
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved