Kicauan SBY

SBY Berkicau di Twitter: Sasarannya Bukan Bapak Ma'ruf, Kita Percaya Allah Maha Adil

"Bapak Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar dan tegar," tulis SBY yang diunggah sekitar pukul 17.00 WIB pada Sabtu (4/2/2017).

Editor: Tariden Turnip
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG) 

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersabar. Pernyataan SBY itu disampaikan melalui akun Twitter resminya.

Kicauan yang diakhiri tanda *SBY* merupakan tulisan langsung dari SBY.

"Bapak Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar dan tegar," tulis SBY yang diunggah sekitar pukul 17.00 WIB pada Sabtu (4/2/2017).

SBY dan Ma'ruf Amin sebelumnya disebut dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Tim pengacara Ahok mengaku memiliki bukti percakapan antara SBY dan Ma'ruf soal fatwa penistaan agama dan pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylvia Murni di kantor PBNU.

Atas pengakuan kuasa hukum Ahok itu, SBY merasa komunikasinya telah disadap.

"Jika kita dimata-matai. Sasarannya bukan Bapak (Ma'ruf). Kita percaya Allah maha Adil," ujar SBY.

Hingga kini, pihak kuasa hukum Ahok belum menyebutkan bukti apa yang dimiliki terkait percakapan tersebut. Rencananya, bukti itu akan dihadirkan dalam persidangan berikutnya.

Fraksi Partai Demokrat di DPR tidak tinggal diam. Mereka menggalang hak angket untuk menyelidiki dugaan penyadapan itu.

Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman mengatakan, hak angket saat ini sudah digulirkan kepada anggota lintas fraksi. 

"Saat ini sedang proses, kita tunggu saja hasilnya," kata Benny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2017).

Terpaksa turun gunung

Terpisah SBY menilai dirinya sebagai tokoh bangsa perlu untuk turun ke masyarakat lagi saat ini. Hal itu dikarenakan kondisi bangsa Indonesia yang dinilai SBY jauh dari kata baik.

"Saya ini sebetulnya seorang veteran. Saya dulu berdiri di panggung kampanye pada pemilihan presiden tahun 2004 dan 2009. Mestinya saya sudah pensiun. Tetapi mengapa kali ini saya turun gelanggang, karena saya melihat situasi yang memprihatinkan. Situasi Jakarta dan situasi Tanah Air kita," kata SBY pada apel siaga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017).

Menurut SBY, Jakarta sebagai miniatur Indonesia harus segera dibenahi. Selain itu, SBY juga memandang perlunya pemimpin baru yang punya hati terhadap warganya sendiri.

"Kami ingin Jakarta di masa depan makin baik, makin maju, tidak terus goncang seperti sekarang ini. Tidak boleh saudaranya berjarak satu sama lain, tidak boleh pemimpinnya tidak amanah, tidak boleh pemimpinnya tidak mencintai rakyatnya sendiri," tutur SBY.

Oleh karena itulah, SBY memutuskan "turun gunung".

"Untuk itulah kami datang, untuk itulah saya turun gelanggang. Karena saya yakin, Agus-Sylvi akan mengubah Jakarta ke arah yang lebih baik," tutur SBY.

Apel siaga tersebut dihadiri ratusan relawan dan partai pengusung Agus-Sylvi, yakni Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN. Mereka mendapat pesan langsung dari SBY untuk mengupayakan pemenangan Agus-Sylvi dengan maksimal menjelang pencoblosan pada 15 Februari 2017.

Secara terpisah, Agus mengaku senang dengan kehadiran SBY. Menurut Agus, orang yang ada di apel siaga tadi merasakan semangat yang menggelora melalui orasi SBY.

"Saya yakin masyarakat Jakarta yang melihat penampilan perdana Pak SBY hari ini akan punya sebuah getaran yang berbeda karena dia punya pengalaman sepuluh tahun. Kini, beliau turun gelanggang lagi," ujar Agus.

Bersama dengan SBY pada acara tersebut, turut hadir Agus, Sylvi, Ani Yudhoyono, dan petinggi dari Partai Demokrat, PKB, PAN, danPPP. Namun, Sylvi hanya hadir sebentar lalu pergi melanjutkan agendanya pada hari ini.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved