Alamak

Nestapa Gadis Remaja yang Dipaksa Menikah, Teramat Kaget saat Tahu Suaminya di Malam Pertama

"Setiap malam ia memperkosaku selama tiga tahun. Aku merasa diperlakukan seperti pekerja seks yang tak bisa ke mana-mana. Sungguh memalukan rasanya.”

Youtube
Ilustrasi. (Youtube) 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang remaja asal Inggris belum lama ini menceritakan kisah pilunya saat dipaksa menikah di bawah ancaman todongan pistol di Pakistan.

Baca: Terkuak Hal-hal Mengejutkan selepas Mantan Ketua KPK dan SBY Saling Serang

Ia dipaksa menikahi sepupunya sebelum akhirnya diperkosa setiap hari selama tiga tahun.

Baca: Duh, Gaun Model Cantik Ini Melorot saat Tunjukkan Model Kalungnya, Malu karena Tak Pakai Bra

Dikutip dari Daily Mail, Tabassan Khan, yang menerima nama baru untuk menyembunyikan identitasnya, baru berusia 15 tahun.

Baca: Geger, Dewi Perssik Ngamuk Kerap Dipegang-pegang Cowok Ini, Lontar Kata Kasar saat Tayang Live

Ia tinggal dengan bibinya di wilayah Doncaster, saat ia diberitahu akan diajak liburan musim panas di Pakistan.

Ayah Tabassan diketahui meringkuk di dalam penjara akibat membunuh ibunya saat ia masih berusia 12 tahun.

Ia pun tinggal dengan anggota keluarganya yang lain, bersama tiga orang saudara laki-lakinya.

Baca: Perseteruan Makin Panas, Dewi Perssik: Gak Nyari Sensasi, Saya Dilecehkan Nassar

Akan tetapi, setibanya di Pakistan, Tabassan diancam dengan todongan pistol agar menikahi sepupunya yang berusia 6 tahun.

Baca: Sejoli Bunuh Diri Berikatkan Selendang, Begini Pesan Terakhir Siswi SMA untuk Pacarnya yang Beristri

Ia juga harus tinggal bersama sepupunya tersebut selama tiga tahun.

Tak lama, Tabassan akhirnya mengetahui jika pernikahannya telah diatur agar sepupunya tersebut dapat mengklaim visa agar bisa pergi ke Inggris.

Perjuangannya agar bisa lolos akhirnya membuahkan hasil, pada 2008 pengadilan Pakistan mengabulkan gugatan cerainya hingga akhirnya Tabassan bisa kembali ke Inggris.

Kini, Tabassan bekerja sama dengan beberapa sekolah untuk menanggulangi permasalahan nikah paksa, bersama dengan organisasi It’s My Right : No Forced Marriages.

Tabassan, yang kini telah berusia 26, mengatakan kepada Sunday Express :

”Aku kira aku akan berliburan ke Pakistan. Aku sangat senang. Dan kemudian dua bulan berlalu dan waktunya untuk sekolah pun tiba,"

"Aku bertanya pada pamanku kapan aku bisa kembali tapi ia hanya menjawab kalau aku harus tinggal lebih lama.”

”Setelah empat bulan, ia masuk ke kamarku dan menodongkan pistol ke arahku sembari mengancam agar aku harus menikahi sepupuku.”

”Aku terus menolak, tapi pamanku berkata kalau ia akan membunuh saudaraku jika aku tidak menuruti permintaannya,"

"Aku sangat ketakutan tapi aku tak punya pilihan lain. Di malam setelah pernikahanku, sepupuku memperkosaku. Aku kira sepupuku adalah keluargaku,"

"Tapi ternyata salah. Setiap malam ia memperkosaku selama tiga tahun. Aku merasa diperlakukan seperti pekerja seks yang tak bisa ke mana-mana. Sungguh memalukan rasanya.”

Tabassan juga meminta kepada pemerintah setempat agar lebih memberikan perlindungan kepada perempuan yang dikirim keluar negeri agar tak terjebak dalam pernikahan yang dipaksakan.

(Sumber : Daily Mail / Jennifer Newton/Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty) 

Follow twitter @tribunmedan dan suka Facebook tribun-medan.com

Anda penggila bola? Suka Facebook  Tribun PSMS

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved