Perselingkuhan

Bikin Terhenyak, Oknum PNS Pilih Selingkuh ketimbang Bercerai, Inspektorat: Kami Tak Bisa Bertindak

Tidak menutupi jika ada bahkan tak sedikit kasus selingkuh di pemprov. Kasus yang terjadi bukan antar SKPD atau di luar kantor, namun sekantor.

Kasus dugaan perselingkuhan di lingkungan Pemerintah Provinsi Babel bisa disebabkan karena persoalan disharmonisasi keluarga.

Oknum-oknum yang kedapatan berselingkuh ini biasanya menghindari perceraian karena beberapa alasan.

Bisa saja karena tidak nyaman jika memutuskan perkawinan karena alasan ekonomis, alasan ketidaknyamanan dinilai kurang baik di lingkungan sekitar, dipandang buruk dari sisi keagamaan dan alasan tangung jawab atas anaknya.

Baca: Hanya Demi Foto, Model Cantik Rusia Ini Ambil Resiko Mati di Menara Dubai

Baca: Ahok Menang di Markas FPI, Netizen: Mungkin Saking Bencinya Lalu Coblos Muka Ahok

Maka tak jarang kata selingkuh ini sering digunakan sebagai cara untuk mencari pengganti sosok figur seseorang yang bisa dianggap mewakili keberfungsian keluarga.

Baik dari sisi pria yang mencari pasangan selingkuhannnya dan begitu pula sebaliknya.

Selingkuh pula dianggap sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan lainnya antara lain tak jarang perselingkuhan yang berujung pada pemuasan seks dan lain lain.

Dari sisi lain pula kadang semakin intensnya pertemuan orang ketiga dalam rumah tangga mengakibatkan sosok pengganti yang pada akhirnya mengkaburkan peran keluarga ini, sehingga setiap ada masalah keluarga dianggap efektif diselesaikan oleh selingkuhannya.

Baca: Ahmad Dhani Nutup Kertas Suara No 2, Justru Ia Menang di No Urut 2

Baca: Gadis Cantik Unggah Janji Berpose Telanjang bila Ahok Menang Gegerkan Dunia Maya

Nah muncul pertanyaan selanjutnya kenapa oknum PNS/ Honorer pun sulit terhindar dari kasus perselingkuhan.

PNS/Honorer merupakan abdi negara yang sepantasnya memiliki sifat kebaikan, memiliki kecenderungan yang mampu memberikan sosok kebaikan.

Maka kata oknum ini menjadi penguat bahwa kita tidak boleh serta merta kita mengkriminalisasikan kata PNS/Honorer.

Karena tanpa disadari kesalahan satu atau dua orang yang terlibat di masalah ini kekuatan label/stigma menguat dalam pekerjaan tertentu maka saya menggunakan kata oknum untuk menghindari generalisasi makna yang berakhir pada pemakluman "oh ia wajar kalo PNS (Oknum) berselingkuh".

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved