Gawat, Danau Toba yang Akan Dijadikan Monaco of Asia Diserang Lintah dan Kutu
Pencemaran air di Danau Toba kian mengkhawatirkan. Kini air danau toba diserang oleh kutu dan lintah hingga membahayakan wisatawan
Penulis: Dedy Kurniawan |
Lebih lanjut dijelaskan Holmes, Kelompok Pejuang Danau Toba ini sudah membawa sampel ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Simalungun yang bertempat di Kelurahan Parapat, dengan mengumpulkan lintah dan kutu yang dimasukkan ke dalam botol.
Baca: Ini Foto Jokowi Diduga Bersama Adik Ipar Arif yang Terseret Kasus Suap Pajak
Baca: Gara-gara Lecehkan TNI, Iwan Ramai-ramai Diserang
Baca: Perseteruan Iwan yang Tantang TNI Ramai di Media Sosial
"BLH gak pernah mempublis sama masyarakat. Percuma gedung besar tapi pelayanannya tidak ada. Ada pa ruoanya mereka dengan perusahaan besar itu?"
"Kita sudah berikan sampel ke BLH Simalungun. Tapi sampai sekarang tidak ada ditanggapi. Mereka terkesan menutup diri. Karena kita tahu, dari tingkat provinsi dan kabupaten sampai yang terendah sudah dapat saweran" tukas Holmes, mantan penyelam PT Aquafarm.
"Sesuai kata Luhut sewaktu menjabat Menpolhukam untuk membersihkan namanya KJA tanpa ada toleransi dan harus diselesaikan secara bermartabat. 2016 Desember itu paling lama sudah harus dibersihkan," jelasnya
Baca: Derita Anak-anak Rohingya Terusir dari Daerahnya Dipaksa Kawin Muda di Malaysia
Menanggapi hal ini Kadis Pariwistata Simalungun Resman H Saragih membenarkan telah mengetahui adanya isu temuan hama spesies lintah dan kutu yang diduga berasal dari pencemaran limbah perusahaan.
Namun dalam hal ini dirinya mengarahkan agar pihak BLH yang lebih berwewenang menjelaskan.
"Iya benar ada saya tahu itu soal lintah dan kutu di air Danau Toba. Tapi kurang tahu saya bagaimana itu penanganannya. Lebih tepatnya tanya saja ke BLH. Mereka lah yang lebih tahu itu gimana penjelasannya dan sumbernya dari mana kok bisa ada," kata Resman H Saragih di Bogor lewat sambungan telepon seluler. (Dyk/tribun-medan.com)