Heboh, Siswa Magang Praktik Disuruh Layani Tamu Spa Hingga Diajak Hubungan Intim
Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Kota Medan magang di perusahaan spa pada hotel berbintang empat di Batam mendapat pelecehan seksual
TRIBUN-MEDAN.com - Sekolah kejuruan yang harusnya mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya dan menghasilkan tenaga kerja terdidik, di Kota Medan siswa ternyata dikirim magang di perusahaan spa.
Mereka dipaksa untuk melayani tamu spa layanan plus plus pria hidung belang hingga membuat keluarga siswa marah usai anaknya dikirim ke kota Batam.
Baca: Diam-diam Tim Ahok Ungkap Hal Paling Ditakuti Habib Rizieq saat Bersaksi di Pengadilan
Baca: Pengendara Bisa Menolak Tilang Saat Razia Besar-besaran Besok, Ini Alasannya
Baca: Raja Arab Saudi Datang, Korban Alami Patah Tulang karena Crane Jatuh Sampaikan Hal Ini
Baca: Kisah Sedih Ino, Bertahun-tahun Pacaran, Mendadak Dipersunting Cowok Lain dan Langsung Nikah!

Baca: Fakta Mengejutkan Polwan Cantik di Tengah Bom Panci Cicendong Bandung, Nomor 5 Gak Nyangka
Baca: Maia Estianty Dituding Taruh Al Quran di Bawah Kaki, Netizen Mencibir, Begini Fakta Sebenarnya
Baca: Tebusan Tak Dibayar, Abu Sayyaf Penggal Sandera WN Jerman
Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Kota Medan, Sumatera Utara yang sedang magang di perusahaan spa pada hotel berbintang empat di Batam, Kepulauan Riau mengaku mendapat pelecehan seksual.
Para pelajar yang masih di bawah umur diajak berhubungan badan oleh tamu, pengunjung pada tempat mereka praktik kerja lapangan.
"Usai saya melayani tamu spa, pelanggan laki-laki, tiba-tiba mencolek-colek saya. Diganggu, jadi saya marah," ujar seorang siswi di Batam saat dihubungi Harian Tribun-Medan.com, pekan lalu.
Baca: Janda Almarhum Ustaz Jefrry Al Buckhori Dikabarkan Melahirkan Ini Respons Orang Terdekat
Baca: Besok, Polisi Gelar Razia Besar-besaran Serentak di Indonesia, Waspadai dan Lengkapi Hal-hal Ini
Baca: Wow, Ini Bripda Hongcin Rupawan yang Bikin Polwan Lainnya Dihukum, Benarkah Ia Etnis China?
Tidak hanya diganggu, para siswa diajakn untuk berhubungan intim oleh tamu yang datang.
"Kemudian, teman saya juga ada diajak berhubungan badan di tempat spa yang sama. Tapi teman saya juga menolak," katanya.
Baca: Inikah Pertanyaan Menakutkan Bagi Habib Rizieq pada Sidang Ahok Besok?
Baca: Guru SD Cantik Ini Meninggal Akibat Bus Masuk Jurang, Postingan Terakhirnya Dibanjiri Doa
Siswi tersebut mengeluh. Ia bercerita, siswi magang kerap mendapat perlakuan tidak senonoh dari pelanggan nakal yang gemar mencolek-colek, akibatnya siswa magang sering terlibat cekcok dengan tamu.
Siswi magang ini pun harus berani mejawab tamu, spa tempatnya belajar bekerja tidak menyediakan pelayanan tambahan, layanan plus-plus, seperti berhubungan badan.
Baca: Wow, Ini Bripda Hongcin Rupawan yang Bikin Polwan Lainnya Dihukum, Benarkah Ia Etnis China?
Selain itu, kata kembali mengeluh, tidak ada ketentuan khusus, para siswi hanya diwajibkan melayani pelanggan perempuan.
Sehingga mereka kerap digoda pria hidung belang. Pada prinsipnya spa tempatnya belajar menyediakan berbagai perawatan holistik yang dikemas sesuai kenyamanan dan kebutuhan pelanggan.
Baca: Kejadian Memalukan Salah Sebut Pemenang Terjadi di Ajang Piala Oscar
Baca: Rombongan Raja Salman Pesan 173 Kamar, Lihat Sistem Pengamanannya
Baca: Si Ganteng Pangeran Mutaib Bakal Ikut Raja Salman ke Indonesia, Masih Lajang dan Jago Berkuda
Siswi tadi menambahkan, sempat merasa gelisah, dan khawatir saat mendapatkan pengalaman buruk tersebut.
Oleh sebab itu, ia melapor permasalahan ini kepada keluarga, di Medan. Pada hotel berbintang tersebut, ada banyak siswi magang yang berasal dari daerah di Indonesia.

Siswa/siswi SMKN-8 Medan berjumlah puluhan orang yang magang di Batam, yang tersebar di berbagai hotel berbintang di kota yang berseberangan laut, sepelemparan batu, dengan Siangpura.
Mereka berpencar-pencar lokasi dan wilayah magang.
"Kami mulai magang di sini tidak ada yang sama, semuanya berbeda-beda, jadi nanti pulangnya ada juga hingga Mei. Jadi kami berpencar-pencar, tidak serupa dan kami rata-rata magang di sini selama empat bulan," katanya.
Baca: Titiek Soeharto Setelah Menyeberang ke Anies-Sandi: Lebih Takut Tuhan daripada Partai
Dia merasa tidak trauma walaupun pernah mengalami peristiwa yang tidak mengenakan selama magang.
Namun, ia berharap ada perhatian ataupun pemilihan pelanggan untuk para siswi agar dapat belajar secara nyaman. Artinya, enggak diganggu pelanggan pria.
"Kenapa anda memilih magang di Batam?" tanya Tribun Medan/www.tribun-medan.com. Ia menjawab, sekolah yang menentukan lokasi magang untuk siswa/siswi.
Alasannya, ada banyak ilmu yang diraih bila magang ke Batam.
"Kami magang di Batam agar dapat sertifikat dan banyak ilmu yang diperoleh di sini. Nanti pulang gunakan uang pribadi, namun kami juga dapat uang saku, uang makan dari hotel. Setiap bulannya dapat upah Rp 250 ribu," ujarnya.
Tidak hanya itu, para siswi magang juga sering dapat uang tips dari pelanggan yang datang.
Ada pun besarnya tip yang diperoleh mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Ia memahami citra Kota Batam tidak seelok kota-kota lain di Indonesia.
"Saya di sini jarang sekali keluar, paling hanya makan doang sehingga badan saya sudah besar begini," katanya.
Usai menerima informasi tersebut, Tribun-Medan.com berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak SMKN 8 Medan.
Wartawan menemui pihak sekolah agar mendapat penjelasan tentang program magang siswa/i di Batam. Namun, petugas keamanan sekolah tidak mengizinkan wartawan memasuki pelataran sekolah.
"Kepala sekolah tidak berada di lokasi, dan para wakil kepala sekolah juga tidak berada di lokasi. Mereka lagi mempersiapkan kunjungan Gubernur Sumut ke sekolah pada awal Maret ini," ujar seorang petugas keamanan saat mendatangi sekolah, pada Rabu (22/2) sekitar pukul 10.00 WIB.
Petugas keamanan tersebut, meminta kembali datang pada Kamis (23/2) pagi, agar dapat bertemu dengan dewan guru maupun kepala sekolah.
Kemudian, saat Tribun Medan kembali datang, besoknya, keamanan tetap tidak mengizinkan masuk ke sekolah.
"Masih enggak ada kepala sekolah, begitu juga wakil kepala sekolah. Jadi enggak ada arahan untuk memperbolehkan wartawan masuk," katanya.
Tribun Medan coba meminta petugas keamanan tersebut untuk ke ruang dewan guru maupun yang bisa menerima untuk wawancara. Namun, petugas keamanan tersebut menolak usulan tersebut.
"Sudah anda buat janji dulu, jangan ngotot, nanti kami enggak enak, kena marah. Jadi harus saling memahami saja. Soalnya payah kalau tidak ada arahan memperbolehkan wartawan masuk meliput di sekolah," ujarnya.
Cabuli Siswi
Sebelumnya, kasus pelecahan seksual yang dialami siswi SMKN 8 Medan, pernah terjadi. Kala itu, pada 2013 silam, Kepala SMKN 8 Medan Ali Hasmi Nasution mencabuli PB (17) siswinya di kamar hotel milik sekolah.
PB bersama orangtuanya kemudian, melaporkan Ali ke Polrestabes Kota Medan, sehingga kasus berlanjut di persidangan. Ali Hasmi Nasution dijatuhi hukuman 1 tahun penjara dengan dua tahun masa percobaan.
Majelis hakim menyatakan Ali bersalah mencabuli siswinya. Hukuman itu dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Dahlan Sinaga di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (4/11).
Ali Hasmi Nasution dinyatakan telah melakukan perbuatan yang diatur dan diancam dengan Pasal 82 UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Menyatakan terdakwa Ali Hasmi Nasution bersalah melanggar UU Perlindungan Anak yaitu perbuatan cabul," kata Dahlan Sinaga.
Meskipun demikian, Ali tidak ditahan, namun bila dua tahun percobaanberbuat kejahatan serupa, langsung dapat hukuman satu tahun penjara.
Adapun, pertimbangan majelis hakim memberikan hukuman itu karena adanya perdamaian antara Ali dengan siswi itu.
Peristiwa pencabulan itu terjadi ketika PB bersama dua temannya sedang latihan praktik untuk mengikuti lomba keterampilan siswa (LKS) di kamar hotel milik sekolah, Rabu (4/9/2013).
Kala itu, Ali Hasmi memegang papan nama PB sembari bertanya arti gadis itu. Setelah itu, Ali meminta PB memijatnya namun siswi itu menolak dan melaporkan tindakan pencabulan itu kepada orangtuanya.
Sehingga, orangtua PB mendatangi sekolah dan melaporkan perbuatan kepala sekolah itu ke Polrestabes Medan. (tio)