Breaking News

Kunjungan Raja Arab Saudi

Perjalanan Mewah Raja Salman, Derita Iriani Korban Crane Rohoh yang Alami Patah Tulang

Kalau ada santunan yang ingin diberikan, saya bersyukur alhamdulillah, tapi kalau tidak ada pun juga tidak masalah

Penulis: Tulus IT |
Ist
Presiden Joko Widodo dan Raja Salman 

Menurut Iriani, pihak Arab Saudi tidak pernah berjanji secara langsung kepadanya perihal santunan bagi para korban.

Ia hanya memperoleh informasi ini dari media massa.

Iriani juga mengatakan tidak berniat menuntut santunan apapun kepada pihak Arab Saudi.

"Seperti yang saya bilang tadi, saya tidak menuntut. Kalau ada (santunan) alhamdulillah, kalau tidak juga tidak apa-apa," ujarnya.

Iriani mengaku masih trauma dengan peristiwa yang terjadi.

Namun, hal itu tidak membuat Iriani menutup diri untuk kembali menunaikan ibadah haji bila nantinya memperoleh rezeki.

Iriani mengalami luka yang parah akibat robohnya crane tersebut. Beberapa tulang rusuknya patah hingga menusuk ke bagian paru-paru.

Lengan kanannya juga patah sehingga menyebabkan beberapa bagian tubuh Iriani kini dipasangi alat bantu penyangga tulang atau pen.

Meski luka yang dialaminya itu sempat membuatnya melalui berbagai proses pengobatan, Iriani kini sudah mampu menjalani hari-hari seperti biasa.

Iriani menceritakan kronologis kejadian yang diingatnya dalam peristiwa tersebut. Menurutnya, penyebab dirinya luka bukan karena tertimpa crane.

"Saya tidak ingat persis, tapi saya rasa bukan karena tertimpa langsung crane. Mungkin saja terpijak-pijak atau ada benda lain yang menimpa saya," kata Iriani.

"Saya tidak ingat betul waktu kejadian, karena waktu itu saya langsung pingsan, yang saya ingat ada angin kencang di atas Ka'bah dan seketika saya langsung pingsan. Ketika saya bangung, saya lihat teman di sebelah saya sudah tidak bergerak dan berdarah-darah sama seperti saya, wajah kami tertutup abu," lanjut Iriani.

Setelah sadar, Iriani mendapati diri penuh dengan darah. Di sekitar lokasi kejadian terdapat banyak air sehingga dirinya dievakuasi ke bagian kesehatan.

Karena cuaca ekstrem masih berlangsung, Iriani bersama jemaah haji yang mengalami luka belum dapat dirujuk ke rumah sakit.

"Setelah cuaca membaik baru petugas membawa kami ke rumah sakit. Di sana saya mendapat perawatan untuk tulang rusuk yang menusuk ke paru-paru saya. Karena itu yang paling fatal di tubuh saya dan membuat nafas sesak," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved