Gempar Sekampung, Sekeluarga Tewas dalam Posisi Tidur, Iba Menilik Wajah Anak-anaknya yang Polos
Ungkapan duka dan tak percaya netizen memenuhi kolom komentar pada foto dan video yang beredar.
TRIBUN-MEDAN.com - Kabar duka tentang meninggalnya satu keluarga di Buleleng, Bali beredar di media sosial Facebook, Kamis (23/2/2017).
Ungkapan duka dan tak percaya netizen memenuhi kolom komentar pada foto dan video yang beredar.
Seperti pada foto dan video yang diunggah akun De Paris di Group Facebook Kabar Buleleng tiga jam lalu sejak berita ini ditulis, foto tersebut sudah dibagikan sebanyak 212 kali.
Baca: Dinikahi Bos Tajir, Artis Cantik Berkulit Eksotis ini Kian Jarang Nongol di Televisi
Baca: Tak Dinyana, Ustaz Kondang Zakir Naik Tak Dibayar di Indonesia, Cuma Ini Permintaannya
Baca: Warga Termangu, Sang Pangeran Arab Saudi Turun dari Mercy Berkaus Oblong Kusut dan Celana Ponggol

Beberapa komentar di antaranya:
Kadek Budarta : Semoga meyatu dengan tuhan Hyang Widi Wase..
Dharma Ananthaa : Amor ring acintya...napi permasalahane bli kok bisa sampe bunuh diri 1 kluarga keto?? Aduuuuuuuuhh..
Gethey Rudy : Mimiehhhh.. napi motifne niki? Adi jeg 1 kluarga minum racun.... amor ring acintya...
Putu Nik : Amor ring acintya. Moga tidak ada lagi kejadian seperti ini ,setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya.
Baca: Mulanya Utang Ditagih, Akhirnya Tono Jepit Suyani di Ketiak lalu Dihabisi Membabi-buta
Made Budi Arsana : Ngeres melihat ada krame buleleng spt ini...dumugi amor ring acintya
Gede Sugi: Entah setan apa yang meracuni pikiran mereka. Semoga kalian tenang di Alam sana...Amor Ring Acintya
Pada foto-foto tersebut tampak dua orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa, serta dua anak-anak, laki-laki dan perempuan.
Wajah kedua anaknya terlihat masih polos .
Tampak pada video, tubuh mereka masih lemas ketika digerakkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, dari penelusuran Tribun Bali diketahui, satu keluarga yang tewas tersebut terdiri dari suami istri dan dua anak yang masih kecil di Banjar Dinas Jero Kuta, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Mereka diduga tewas setelah meminum racun serangga.
Keempat orang satu keluarga yang tewas itu di antaranya, I Kadek Artaya (32), Ni Kadek Suciani (27), Putu Wahyu Adi Saputra (7) dan Ni Kadek Dwi Cahya Putri (3).
Mereka pertama kali ditemukan tewas oleh sang paman, Made Suardana (59) sekitar pukul 05.30 Wita, Kamis (23/2/2017).
Pagi itu, Suardana mendatangi rumah keponakannya itu yang di dalamnya terdiri dari tiga kamar tidur itu. Dua kamar di barat dan satu kamar di timur.
Ketika itu Suardana yang baru berangkat dari Pasar Tejakula datang ke rumah untuk sembahyang dan melihat lampu rumah masih menyala.
Namun saat melihat di dalam kamar sebelah barat yang biasa ditempati tidur sudah tidak ada orang.
Ia sempat mencium bau menyengat seperti bau gas dalam kompor gas.
Namun setelah ditengoknya di dapur, tidak ada tabung gas yang bocor.
Suardana kemudian mengecek pintu kamar sebelah barat paling utara dalam keadaan terkunci, dan dari dalam ia kemudian mendobrak kamar tersebut.
Setelah pintu berhasil dibuka betapa terkejutnya dia setelah dilihat semua korban dalam posisi tertidur setelah di cek busa dari mulut keempat korban.
Ia yang panik lalu mencari kelapa muda yang ada di depan rumahnya untuk diminumkan ke korban namun korban sudah tidak ada reaksi.
Dalam kondisi panik, Suardana membangunkan tetangganya, Ni Nyoman Nyempen (31) dan Kadek Joni (35) untuk meminta tolong dicarikan mobil. Sontak saja warga sekampung geger dengan peristiwa ini.
Semua korban lalu dibawa ke bidan, Kadek Dewi di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula.
Bidan itu memastian bahwa keempat korban tewas setelah menenggak racun serangga.
Selanjutnya keempat korban lalu disemayamkan ke rumah tua milik Suardana di Banjar Dinas Kaja Kangin, Desa Bondalem.
Seorang dokter, dr Komang Ari Wirama dari Puskesmas Tejakula memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban berdasarkan hasil pemeriksaan.
"Korban diduga akibat meminum racun pestisida merek Diazinon di campur minuman sprit," ujar Kapolsek Tejakula, Putu Mangku.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima dengan ikhlas sebagai musibah dan juga saksi-saksi menerangkan tidak pernah ada masalah.
Hanya saja Ni Kadek Suciani mengalami sakit batuk tidak kunjung sembuh serta anaknya yang laki-laki, Putu Wahyu Adi Saputra juga mengalami sakit batuk dan sempat diopname di RSUD Buleleng.
"Kami mendatangi TKP untuk olah TKP, mengamankan barang bukti yang digunakan untuk bunuh diri, satu botol obat pestisida yang masih ada sisanya, dua botol minuman sprit dan sebuah gelas. Kami juga memeriksa saksi-saksi," pungkasnya.
(TribunBali/Ida A M Sadnyari)