Pilgub Jakarta

Ini Jawaban Ahok soal Bunda Neneng Meninggal Tak Disalatkan di Masjid Gara-gara Coblos Dirinya

Neneng mengatakan ayahnya yang meninggal pada 2012 lalu, adalah penggemar berat PDIP, dan Bung Karno. Hal itu berpengaruh pada pilihan politik ibunya.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, saat memberikan keterangan di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu, (15/2/2017). Pendukung paslon nomor 2 memadati posko pemenangan Rumah Lembang Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat. 

"Terserah ibu mau pilih yang mana," ujar Neneng mengulangi pernyataan salah seorang petugas TPS kepada sang ibunda sebelum pencoblosan.

Sang ibunda kemudian mencoblos pasangan nomor nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat.

Baca: Menterinya Disebut di Persidangan e-KTP, Inilah Jawaban Presiden Jokowi

Baca: Istri Siri Sandy Tumiwa Syok Ditalak Cerai, Padahal Malam Masih Happy Jalan Kondangan

Baca: Siapa Sangka Cinta Penelope Sudah Empat Kali Menikah, Alasan di Balik Ia Ogah Menikah Lagi

Saat pencoblosan, sejumlah petugas TPS yang hadir serta keluarga yang menemani, bisa menyaksikan langsung pilihan Hindun.

"Mungkin dari situ menyebar, orang-orang jadi tahu kalau ibu saya milih Ahok," katanya.

Neneng mengakui bahwa almarhum ibundanya adalah penggemar Ahok. Kata dia sang ibunda tahu bahwa Ahok telah menggratiskan sekolah. Almarhum Hindun bisa mengetahui hal tersebut, karena salah seorang putra Neneng yang duduk di bangku kelas 1 SMP, sudah tidak lagi membayar uang sekolah sejak 2012 lalu.

"Ibu saya juga tahu kalau banjir sekarang sudah berkurang, ibu saya kan masih suka nonton TV," katanya.

Baca: Besok Raja Salman Pulang, Aktivitas Penerbangan Lain Dihentikan 45 Menit

Barang2 rombongan Raja mulai memasuki kargo bandada
Barang2 rombongan Raja mulai memasuki kargo bandada (Dok PT JAS)

Selain itu, dukungan untuk Ahok - Djarot diberikan oleh almarhum Hindun juga karena pasangan tersebut didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Neneng mengatakan ayahnya yang meninggal pada 2012 lalu, adalah penggemar berat PDIP, dan Bung Karno. Hal itu berpengaruh pada pilihan politik sang ibunda.

"Jadi ibu saya ya namanya istri, dia ikut suami," katanya.

Pada hari Selasa lalu (7/3/2017), Hindun menghembuskan nafas terakhirnya pada sekitar pukul 13.30 WIB. Namun jenazah Hindun tidak dishalatkan di mushalla Al Mukmin, yang terletak sekitar 200 meter dari kediamannya.

Baca: Menyembul Tuduhan Yoyo usai Jasad Diabaikan 1 Jam, Kalau Mau Jenazah Disalatkan Coblos Anies-Sandi

Sebuah spanduk mengarahkan warga untuk memilih paslon tertentu di lingkungan RT 05/02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jumat (10/3/2017). (Warta Kota/Gopis Simatupang)
Sebuah spanduk mengarahkan warga untuk memilih paslon tertentu di lingkungan RT 05/02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jumat (10/3/2017). (Warta Kota/Gopis Simatupang) (Warta Kota/Gopis Simatupang)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved