Pilgub Jakarta

PPP Akhirnya Berlabuh pada Ahok-Djarot, Reni: Ini Keputusan Sulit

"Saya kira itu pilihan yang sangat dipahami dan pilihan yang tidak mudah. Tetapi inilah politik," ujar Reni.

Editor: Tariden Turnip
Partai Persatuan Pembangunan 

"Rencana dilakukan deklarasi tetapi belum terlaksana," ujar Reni.

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani  mengakui pecah suara partainya pecah dalam memberikan dukungan di Pilkada DKI putaran kedua.

Hal ini terjadi saat kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz pecah di internal PPP.

Arsul mengungkapkan saat ini suara partainya terpecah menjadi tiga untuk Pilkada DKI.

Arsul memaparkan kubu Djan Faridz telah mendukung Ahok-Djarot, namun pihak Romy ada yang mendukung Anies-Sandi, dan sebagian lagi bersikap netral.

"Maka di internal PPP menjadi ada tiga wacana: netral, dukung Anies-Sandi atau dukung Ahok-Djarot," ujar Arsul dikonfirmasi, Rabu (22/3/2017).

Arsul memaparkan secara diam-diam PPP sudah merembukan hal tersebut. Rencananya dalam waktu dekat akan melakukan deklarasi pada pekan ini.

"Ketiga pilihan diatas itulah yang akan diputuskan akhir minggu ini," ungkap Arsul.

Arsul menambahkan semua pilihan memiliki risiko masing-masing di dalam elektabilitas dan internal partai.

Sikap PPP yang memilih Ahok-Djarot dalam Pilgub Jakarta membuat Haji Lulung dipecat Ketua Umum Djan Faridz. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved