Pilgub Jakarta
Alamak, Disebut Dibayar untuk Menangkan Ahok-Djarot, Ini Kata Polri
Uang itu disebutkan untuk membayar aparat keamanan. Hal itu disampaikan Rizieq dalam ceramahnya, yang videonya diunggah di Youtube.
Menurut Suhadi, dalam video itu disebutkan, uang itu digunakan untuk "membeli" aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
Baca: Detik-detik Jelang Pencoblosan, Anies-Sandi Pilih Melakoni Hal Ini
Baca: Wapres JK: Tak Perlu Ada Tamasya Al Maidah
Baca: Penembakan Razia di Lubuklinggau, Polisi Mengaku Kejar Mobil Korban hingga 1 Km
Selama Pilkada Jakarta 2017, kata Suhadi, pasangan Ahok- Djarot mengelola dana kampanye secara transparan. Dana kampanye diperoleh dari sumbangan masyarakat dan perusahaan yang sesuai dengan ketentuan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
"Putaran pertama ada sisa dana kampanye Rp 1,7 miliar. Itupun dikembalikan ke kas pemerintah. Jadi kalau dikatakan didukung oleh konglomerat itu sangat mengada-ada dan tidak benar," ucap Suhadi.
(Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita)