Ahok Dipenjara

Merinding Dengar Kesaksian Korban Kerusuhan Mei 1998 Ikut Aksi 1.000 Lilin Ahok

"Saya kecewa dan sedih. Sesuatu yang sudah begitu bagus dibangun: demokrasi, kesetaraan, sekarang langsung runtuh oleh putusan itu."

Editor: Tariden Turnip
Tribun Bali
Seribu Lilin untuk Ahok dari Bali 

Dan akhirnya, Ahok dijatuhi hukuman dua tahun penjara untuk pasal penistaan agama, kendati jaksa hanya menuntut satu tahun penjara percobaan dua tahun, untuk pasal permusuhan pada suatu golongan -dan bukan penistaan agama.

Baca: Mengerikan! Ini Akibat Makan Daging Ikan Mentah Sushi, Lihat Fotonya

Parasit anisakis yang biasa berkembang di ikan mentah bisa berakibat sakit perut.
Parasit anisakis yang biasa berkembang di ikan mentah bisa berakibat sakit perut. (cnn.com)

"Vonis ini lebih mengguncangkan dibanding kekalahan saat Pilkada," kata Inez sambil memapar keyakinannya bahwa hakim mengambil keputusan itu lebih karena tekanan massa dan bukan karena pertimbangan hukum dan akal sehat.

"Saya kecewa sekali. Kalau banyak warga Jakarta bisa dimanipulasi dengan isu SARA untuk membuat Pak Ahok kalah dalam Pilkada, ya gimana lagi, Itu bisa terjadi. Tapi tadinya saya kira hukum tetap akan independen, tak terpengaruh isu SARA dan tekanan massa. Tapi ternyata saya salah. Saya kecewa banget. Saya jadi trauma lagi dengan Tragedi Mei 1998."

"Ini bukan sekadar soal Ahok," katanya dalam bahasa Inggris.

"Ini tentang anak-anak saya nanti, cucu-cucu saya. Keturunan Anda juga, semuanya. Bahwa orang sehebat apa pun, sebagus apa pun, sebersih apapun, bisa disingkirkan begitu, dizalimi, karena berbeda keyakinan, berbeda kulit, karena minoritas.

Aksi lilin di Bitung
Aksi lilin di Bitung ()

"Saya kecewa dan sedih. Sesuatu yang sudah begitu bagus dibangun: demokrasi, kesetaraan, sekarang langsung runtuh oleh putusan itu."

Karena itu, Inez yang selama ini jauh dari politik, memutuskan bergabung dalam aksi lilin solidaritas untuk Ahok.

"Kita tak bisa lagi cuma diam, menerima, dan meminta Tuhan membukakan mata mereka. Kita harus ikut bersuara.'

Baca: Delapan Putri Arab Diadili di Belgia karena Siksa dan Sekap Pembantu 9 Tahun Lalu

"Kita tak bisa sekadar trauma dengan peristiwa Mei 1998. Kita harus ikut bersuara, bahwa yang seperti itu tak boleh terjadi lagi. Bukan cuma peristiwa kerusuhannya saja yang tak boleh terjadi lagi, tapi juga masalah SARA-nya, kebencian ras dan agama, dan suku, tidak boleh terjadi lagi," tandas Inez.

Inez tentu bukan satu-satunya penyintas Kerusuhan Mei 1998 yang tergerak untuk mulai bersuara. Penyintas 1998 dan keturunan Cina juga bukan satu-satunya yang merasa berkepentingan untuk terlibat dalam berbagai gerakan menentang isu SARA.


Aksi lilin di Pekanbaru
Aksi lilin di Pekanbaru (BBC Indonesia/TOMY LEE)

Aksi solidaritas pada Ahok juga tak terbatas di Jakarta: meluas ke berbagai kota di seluruh Indonesia, dan beberapa kota di luar negeri.

Baca: Kesederhanaan Hakim Ketua Vonis Ahok 2 Tahun Penjara, Tiap Hari ke Kantor Naik Busway

Ini untuk pertama kalinya isu non-Papua turut disuarakan di Papua. Markus Aruan, yang turut menggalang aksi itu mengatakan, itu karena kasus Ahok terasa berdampak bagi warga Papua.

Sumber: bbc
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved