Breaking News

Terungkap Begini Hubungan Jokowi Jusuf Kalla setelah JK Ketahuan Dukung Anies Sandi

"Pak Jokowi sebagai orang Jawa pinter. Pinter ngemong yang lebih tua," ucapnya.

Editor: Tariden Turnip
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari kubu koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo - Jusuf Kalla memaparkan visi misi saat Debat Capres - Cawapres bertema Pembangunan Ekonomi, Pemerintahan Bersih dan Kepastian Hukum di Balai Serbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam. 

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menyanggupi tawaran tersebut. Namun dengan syarat Sandiaga sebagai calon gubernurnya.

Sebab, Sandiaga sudah lama bergerak untuk maju ke Pilgub DKI.

Namun, pada pukul 21.00 WIB sebelum pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur, Sandiaga mendatangi kediaman Zulkifli di Widya Chandra untuk menyatakan kesediaannya menjadi calon wakil gubernur untuk Agus.

"Waktu itu dia bilang enggak apa-apa saya jadi wakil tapi pertemukan Pak Prabowo dengan Pak SBY," tutur Zulkifli menirukan pernyataan Sandiaga saat itu.

"Nah, saya tahu kalau Pak Prabowo, Pak SBY ketemu mesti ada jaminan lima tahun selesai. Kira-kira itu isinya. Sehingga tak jadi ketemu, sudah putus AHY. Di sini ya sudah Sandi sama Mardani (Ali Sera)," sambung Zulkifli.

Di situ lah peta politik berubah. Prabowo akhirnya menyetujui Anies sebagai calon gubernur. Itu, ujar Zulkifli, atas intervensi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Jam 12 malam sampai jam 1 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh enggak ngaku, saya dengar kok teleponnya. Pak JK lah yang meyakinkan sehingga berubah lah," ucap Ketua MPR RI itu.

Namun, saat itu pihak SBY sudah telanjur mau mengumumkan akan mengusung AHY dan Sylviana Murni. Sehingga pihak SBY dan Prabowo tak berada di satu koalisi.

Namun, kesepakatan tetap dibangun antara partai pengusung Anies-Sandi maupun partai pengusung AHY-Sylvi bahwa harus ada perubahan di Jakarta.

"Karena kami enggak sanggup gubernur yang gaduh terus, sudah enggak sanggup dah. Orang Betawi bilang udah enggak tahan dah. Jadi sepakat kita mesti ada gubernur baru," ucap Zulkifli.

"Jadi kalau kami menang, yang sana gabung. Kalau sana menang, kami yang gabung. Janji laki-laki," tuturnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved