Sejarah Bom Panci, Pernah Diledek Eko Patrio, Ternyata Daya Ledaknya Menyeramkan
eror bom di Ibukota Jakarta tepatnya di Kampung Melayu ini disinyalir menggunakan jenis bom panci. Istilah bom panci di Indonesia masih terbilang baru
Kemudian, ke dalam panci dimasukkan paku yang berfungsi sebagai shrapnel (benda keras yang terlontar seperti peluru saat bom meledak).
Jika perakitannya sempurna, bom panci panci mampu menghasilkan gelombang kejut dengan kecepatan 30.000 Km/jam.
Jadi, tidak berlebihan kalau Polri menyatakan bom panci made in Indonesia ini bisa melesatkan paku dengan kecepatan 4.000 Km/ jam.
Sementara yang dimaksud dengan radius 300 meter adalah perkiraan jangkauan shrapnel bukan efek bakar seperti yang dihasilkan MOAB atau FOAB.
Efek yang dihasilkan oleh bom panci Mumbai mampu melubangi dinding gerbong kereta api yang terbuat dari lempengan baja setebal 1 cm.
Sedangkan, bom panci Boston berdampak pada pecahnya kaca-kaca bangunan yang berada puluhan meter dari titik ledakan.
Maka, kalau bom panci made in Indonesia ini diledakkan sudah bisa dipastikan orang-orang yang berada dalam radius 300 meter akan terluka.
Dan dalam jarak yang lebih dekat, paku yang dilontarkan oleh bom yang dikenal sebagai IED (improvised explosive device) ini dapat menembus batok kepala manusia.
Kalau pun saat diledakkan bom panci made in Indonesia ini tidak mengeluarkan bunyi keras dan merusak, hal itu disebabkan kerena proses pemusnahan menggunakan menggunakan water jet disrupter. Dengan alat ini bom “dirusak” dengan ditembakkan air bertekanan dan berkecepatan tinggi.
Ada juga sebagian tokoh yang menyebut bom panci sekedar lulucon ala sinetron. Katanya, sangat tidak mungkin bom panci sanggup meluluhlantakkan Istana Negara. Jangankan menghancurkan Istana, untuk sekedar melewati penjagaan keamanan saja, pelaku tidak mungkin sanggup.
Pendapat di atas benar. Bom panci Bekasi sangat tidak mungkin meluluhlantakkan Istana Negara. Bahkan untuk sekadar memecahkan kaca-kaca jendela yang berada di Istana pun sangat tidak mungkin.
Tetapi, pemeriksaan di Istana dimulai dari pos pertama yang letaknya sekitar 20 meter dari gerbang Istana. Di pos tersebut pengunjung Istana diperiksa secara ketat.
Setidaknya, ada 4 personel yang tampak berjaga di pos tersebut. Kalau bom itu diledakkan saat pelaku diperiksa, maka kurang lebih ada 4 orang yang terkena dampaknya. Sedangkan, tujuan teroris bukan hanya untuk membunuh korban atau membuat kerusakan.
Ada sejumlah tujuan aksi teror, mulai dari menyebar rasa takut, untuk memotivasi para calon pelaku teror lainnya, menunjukkan eksistensi, mencari dana, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam persoalan terorisme, bom panci yang dibawa oleh Dian Yulia Novi sebagai pengantinnya tidak harus menimbulkan korban jiwa. Kerusakan yang berarti pun tidak harus terjadi.