Kecelakaan Maut
Memilukan, Tangis dan Ciuman Terakhir Ida untuk Suami dan Dua Anaknya yang Jadi Korban Truk Maut
“Liat adik kalian dulu. Liatlah sudah suci dia, ayok Nak, cium adek. Allahu Akbar,” ujarnya usai mencium jenazah putra bungsunya itu.
TRIBUN-MEDAN.com - Suara tangis pecah saat mobil ambulans yang membawa jenazah almarhum Indrasubahan Purba (44), tiba di rumah duka, Jalan Masjid, Medan Helvetia, Minggu (28/5).
Para kerabat, langsung membawa tiga jenazah ke dalam rumah.
Ratusan pelayat, langsung memasuki rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa kepada Ida Paramitha Sari, istri Indrasubahan Purba (44) dan ibunda Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (5).
Baca: Pilu, Indra Subahan Masih Sempat Peluk Si Bungsu di Kolong Truk
Saat jenazah hendak disalatkan ke masjid, Ida beranjak dari tempat duduknya.
Ida kemudian, duduk di sebelah jenazah Anas Majid (5), putra bungsunya, berulangkali kening Anas Majid dicium.
Baca: Tragis, Indra dan Dua Anaknya Tewas Terseret Truk, Keluarga Herankan Kelakuan Sopir
Sehingga, suara tangis kembali pecah di rumah duka.
Para kerabat berupaya menenangkannya.
Beberapa wanita yang duduk di sampingnya, terlihat menyeka air mata di pipi Ida.
Setelah itu, Ida meminta putra sulungnya untuk mencium jenazah Anas Majid.
Tidak lama kemudian, Renal, putra sulungnya mendekat.
Baca: Bersyukur karena Pulih Dari Kanker, Ini yang akan Dilakukan Yana Zein
“Liat adik kalian dulu. Liatlah sudah suci dia, ayok Nak, cium adek. Allahu Akbar,” ujarnya usai mencium jenazah putra bungsunya itu.
Setelah itu, beberapa kerabat membopong Ida masuk ke dalam rumah, sedangkan putra sulungnya, tidak henti meneteskan air mata.
Kemudian, pandangan matanya tidak henti ketiga jenazah yang bersebelahan.
“Yang sabar ya Nak, sudah nangisnya, nanti kena air mata (jenazah), kuatkan Mamamu ya Nak. Harus kuat ya Nak, yang tenang biar tenang mereka,” cetus seorang wanita yang memeluk Renal.
Setelah itu, seorang pria paruh baya meminta pelayat yang memadati ruangan untuk bergantian.
Artinya, bila sudah mengucapkan belasungkawa untuk keluar ruangan.
Agar, bisa bergantian karena jenazah segera dikebumikan.
Tidak lama kemudian, Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman tiba di rumah duka untuk pelayat.
Indra menyalami beberapa keluarga yang duduk, tidak jauh dari jenazah. Setelah itu, jenazah diangkat ke mobil ambulans.
“Jenazah akan disalatkan terlebih dahulu, di masjid dekat rumah, kemudian dikebumikan di pemakaman umum di Klambir V. Jadi ketiga jenazah dimakamkan hari ini (kemarin) juga,” ujar seorang keluarga yang menolak sebutkan identitasnya.
Sebelumnya, truk pengangkut alat berat menabrak beberapa pengendara sepeda motor yang menunggu traffic light hijau menyala di Jalan Amal-Jalan Ringroad, Minggu (28/5), pukul 06.00 WIB.
Padahal, kondisi jalan sedang lengang.
Akibat kecelakaan itu, tiga orang meninggal dunia, yakni Indrasubahan Purba (44) bersama dua anaknya, Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (5).
Sedangkan, Afia Z Purba (10) selamat dari maut lantaran terpental.
Kala itu, Indrasubahan Purba yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy membonceng tiga anaknya.
Kini, Afia Z Purba mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sari Mutiara lantaran kaki kanannya patah.
Ia terpental dari atas sepeda motor saat truk bermuatan alat berat tersebut menabrak beberapa sepeda motor.
Sedangkan, Indra bersama dua anaknya Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (5) terlindas truk.
Bahkan, sepeda motor Honda Scoopy yang mereka kendarai terseret hingga beberapa meter.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman menjelaskan, truk bermuatan alat berat itu dikemudikan Saiful Fadli (44).
Besar dugaan, truk mengalami rem blong.
"Dari pengakuan sopir tiba-tiba rem blong. Sehingga tidak dapat mengendalikan laju truk," ujarnya di rumah duka, Jalan Masjid Helvetia.
Dia menambahkan, truk berangkat dari Kota Langsa, Aceh, Sabtu (27/5) pukul 22.00 WIB.
Namun, saat berada di persimpangan Jalan Amal-Jalan Ringroad tiba-tiba rem tidak berfungsi.
Padahal, saat memperlambat laju kendaraan di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Ringroad kondisi rem bagus. Artinya, tidak ada kendala.
Rencananya, alat berat akan diantar ke Marendal, Deliserdang.
"Saya tanya kenapa kok bodoh kali kau, enggak diarahkan truk ke sisi kanan dan kiri. Tapi sopir menjawab, panik sehingga terpikir mengarahkan truk," katanya.
Ia menyampaikan, korban luka-luka yang dirawat di Rumah Sakit Bina kasih yang Muhammad Safikri (14), Aldon Sinambela (47).
Sedangkan yang dirawat di rumah sakit Sari Mutiara, yakni Afia Zahro Purba (11), Alexander (17), Dini Ananda (12), dan M Agli (13).
Dari empat orang yang dirawat di rumah sakit Sari Mutiara, hanya Afia Zahro Purba yang harus diopname karena kakinya patah.
Sementara tiga lainnya hanya rawat jalan.
(tio/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/laka-lantas-maut-subahan_20170529_060626.jpg)