Miris, Mengaku Lalai Rem Blong, Pengemudi Truk Maut Hanya Terancam 6 Tahun Penjara

Pengemudi truk maut yang menghilangkan tiga orang korban jiwa mengaku kalau rem blong dan rusak karena sudah seminggu tidak diperbaiki.

Facebook
Truk triller yang menggilas Indrasubahan Purba dan dua anaknya saat berhenti di persimpangan Jalan Amal Ringroad, Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengemudi truk maut yang menghilangkan tiga orang korban jiwa mengaku kalau rem blong dan rusak karena sudah seminggu tidak diperbaiki.

Saiful Fadli (41) sang pengemudi truk lalai hanya terancam hukuman selama 6 tahun.

Baca: Terdengar Teriakan Bapaaak Sebelum Indra dan Anaknya Tewas Terlindas Truk

Baca: Sweeping Ormas Mengaku dari FPI Bawa Senjata Dibubarkan Pasukan dari Tim Jaguar

Baca: Niat Lerai Perkelahian, Kronologi Anggota Kopassus Hajar Delapan Orang, Satu Tak Sadarkan Diri

Hal tersebut disampaikan Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman, Senin (29/5/2017), "Tersangka kami jerat atas pasal 310 ayat (4) KUHP. Ancaman hukuman terhadap tersangka ini enam tahun penjara."

Ia memastikan bahwa Saiful Fadli merupakan sopir truk yang menabrak tiga orang korbannya hingga tewas akan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Truk treller menabrak pengguna jalan saat berhenti di persimpangan Jalan Amal Ringroad, Medan
Truk treller menabrak pengguna jalan saat berhenti di persimpangan Jalan Amal Ringroad, Medan (Facebook)

Kata Indra, dari hasil pemeriksaan, Saiful yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dianggap lalai karena menghilangkan nyawa orang lain.

Indra mengatakan, dari hasil pemeriksaan, truk alat berat yang dikemudikan tersangka rem tangannya memang sudah rusak. Kemudian, rem kakinya macet mendadak.

"Diakui oleh tersangka ini, jika rem tangan truk sudah seminggu rusak. Tapi saat akan berangkat, tersangka tidak memperbaikinya," ungkap Indra.

Sebelum menabrak korbannya Indrasubahan, dan dua anaknya Anas Majit (5) dan Arisa Salwa (13), tersangka sempat menginjak rem kuat-kuat.

Baca: Peluk Dul dan Insiden Celana Basah Saat Ultah Ahmad Dhani, Ini Penjelasan Dewi Perssik

Baca: Dikabarkan Jadi Mualaf, Lindsay Lohan Sampaikan Selamat Ramadan Pertama Puasa

Baca: Ini Reaksi Anak Raffi Ahmad Ketemu Mantan Pacar Ayahnya, Padahal Udah Disakiti dan Diputusin

Sayangnya, truk tetap melaju kencang hingga menghantam para pengendara motor.

"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Memang diakuinya, ia menyesal atas kejadian ini," ungkap Indra.

Pergi Jalan-jalan

Tabrakan maut di tengah Kota Medan mengakibatkan tiga orang tewas terlindas roda truk saat sedang jalan-jalan pagi usai melakukan sahur. 

Indrasubahan Purba (44 tahun) meninggal dalam kondisi kepala remuk posisi memeluk Anas Majit (5), anak bungsunya, akibat sepeda motor Honda Scoopy ditabrak truk pengangkut alat berat Minggu (28/5) pukul 06.00 WIB

Sepeda motor yang ditumpangi Indrasubahan bersama tiga anaknya diseruduk truk di persimpangan Jalan Amal‑Ringroad, Medan.

Posisi sepeda motor yang ditumpangi terseret di roda depan truk Mitsubishi Fuso warna hijau nomor polisi BK 9279 BT

. Akibatnya, Indrasubahan dan dua anaknya, yakni Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (5) meninggal dunia di tempat.

Adapun Afia Z Purba (10), terpental dari atas sepeda motor. Kakinya sebelah kanan patah dan masih mendapatkan perawatan intensif di RSU Sari Mutiara Medan.

"Saya lihat foto yang beredar, sepeda motor mereka terseret truk. Bahkan, posisi Indra memeluk anaknya paling kecil di kolong truk. Helm yang mereka gunakan pecah," ujar Mariadi (38), abang ipar Indrasubahan, saat berbincang‑bincang dengan Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com  di Rumah Sakit Sari Mutiara, Medan, Minggu (28/5).

Ia tidak menduga adanya peristiwa kecelakaan itu. Padahal, saban hari, Indra berjualan di Pasar Kampung Lalang.

Bahkan, sepekan lalu, mereka bertemu di acara keluarga.

Pada saat pertemuan keluarga, sepekan lalu, Indra yang membawakan doa bersama. Kejadian tragis ini membuatnya terkejut, dan enggak menduga adanya peristiwa kecelakaan naas tersebut.

Saat kejadian Indra memboncang tiga anaknya dalam satu sepeda motor. Posisi Anas Majid berada di depan ayah, kemudian Afia dan Arisa duduk di belakang ayah.

Dari empat orang itu, tiga meninggal dan tinggal Afia Z Purba seorang diri yang selamat, dan masih terbaring lemas di rumah sakit.

Wajahnya penuh luka akibat benturan dan terseret di aspal. Afia terpental beberapa meter saat truk pengangkut alat berat menubruk dari belakang sepeda motor ayahnya.

Pada saat mengunjungi ke Rumah Sakit Sari Mutiara, Tribun Medan/Tribun‑Medan.com, belum dapat wawancara, lantaran Afia sedang tidur.

"Afia masih tidur, dari tadi merasa kesakitan pada bagian kaki. Wajahnya penuh luka dan kaki kanannya patah tebu. Saya lemas mendengar kabar ini," kata Mariadi, paman Afia. Mariadi abang dari ibunya Afia.

Masriadi menceritakan, Afia terpental dari atas sepeda motor lantaran duduk di bagian belakang. Namun, Afia belum dapat menceritakan secara mendetail tentang kecelakaan itu.

"Cuma Renal, abangnya, yang tidak ikut asmara subuh. Jadi habis salat mereka jalan‑jalan pagi," katanya. Pasangan suami istri Indra dan Ida Paramitasari dianugerahi empat anak. Selain tiga korban, Renal, anak sulung, tinggal di rumah.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved