Ternyata, Gunung Berapi Kelilingi Makam Nabi Muhammad, Rencana Pemindahan Dibayangi Kemarahan
Kawah-kawah vulkanik di Arab Saudi termasuk yang terindah di dunia. Tak heran banyak wisatawan yang suka mengunjungi kawah-kawah di Arab Saudi.
Baca: Jawaban Remaja Anggota Geng Motor yang Aksinya Viral Ini Bikin Terkejut Kapolda
Tak heran banyak wisatawan yang suka mengunjungi kawah-kawah di Arab Saudi.
Di dekat kawah Gunung al Qadar, pendaki bisa menemukan kawah gunung berapi al Abyad.

Kawah ini memiliki warna yang aneh. Tak heran jika gunung berapi tersebut menjadi pusat geologi terkenal di wilayah ini.
Di dekat wilayah Taif, ada salah satu kawah vulkanis terdalam di Arab Saudi, mencapai 240 meter dengan diameter 2.500 meter.
Rencana pemindahan makam
Pada 2014, muncul wacana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW.
Motivasi pemindahan tersebut berdasarkan hasil diskusi akademik di Arab Saudi.
Baca: Buat Snack Jajanan Anak dari Pakan Ternak, Tiga Orang Ini Ditangkap Polisi
Makam Nabi Muhammad SAW memang menjadi salah satu tempat penting bagi umat islam dan dikunjungi jutaan orang setiap tahun.
Para akademisi menelaah, makam itu sering dijadikan pemujaan berlebihan kepada Nabi atau yang biasa disebut sirik.
Nabi Muhammad sendiri menegaskan, tidak ada yang boleh disembah kecuali Allah.

Namun, di antara jutaan orang yang berziarah, ada yang mempraktikkan sirik di makam Nabi.
Menurut koran Independent seperti dikutip dailymail.co.uk, ada 61 dokumen yang sudah dibuat sebagai rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW.
Makam itu akan dipindah ke dekat pemakaman Baqi dan diharapkan pemindahan itu tak diumumkan.
Direktur Islamic Heritage Research Foundation, Dr Irfan al-Alawi mengatakan kepada Independent, "Mereka ingin mencegah orang-orang mengunjungi makam Nabi untuk praktik sirik."
"Dan, satu-satunya cara untuk mencegah orang mengunjungi makam Nabi adalah memindahkannya," tambahnya.
Namun, belum ada tanda-tanda disetujui oleh pemerintah Arab Saudi maupun takmir Masjid al-Nabawi.
Selain itu, pemindahan makam Nabi bisa menimbulkan kemarahan umat Islam, bahkan perpecahan.
"Saya yakin akan ada kekagetan di dunia Muslim dan menyebabkan keributan," jelas Dr Alawi. (*)