Tribun Ramadan
Lihat, Begini Tradisi Sore Hari saat Bulan Ramadan di Kota Ini
Setelah menahan haus dan lapar seharian, ngabuburit sembari berburu makanan dan minuman telah menjadi tradisi yang tak kita sadari.
TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah warga Muslim memiliki tradisi berburu penganan berbuka atau disebut ngabuburit saat Ramadan. Hal ini terlihat dari ramainya jalanan di kala sore hari yang wara-wiri sebelum beduk mencari hidangan berbuka nan menarik mengundang selera.
Baca: Mutiara Ramadan: Indonesia Adalah Rumah Kita
Ritual buka puasa menjadi satu hal yang paling ditunggu selama Ramadan. Setelah menahan haus dan lapar seharian, ngabuburit sembari berburu makanan dan minuman telah menjadi tradisi yang tak kita sadari.
Beragam penganan penggugah selera ditawarkan para penjual mulai dari kaki lima hingga restoran ataupu hotel bintang lima.
Baca: Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Menangis Rindu Ramadan Tarawih Bersama Cucu
Beberapa ruas jalan dan lokasi secara tradisi menjadi pusat berburu makanan berbuka. Di Medan, satu di antaranya ialah sepanjang Jalan Karya Medan Johor. Kawasan ruang lingkup rumah Walikota Medan ini pada masa-masa ngabuburit akan segera macet disesaki kendaraan roda dua dan empat.
Jelang tiga jam sebelum waktu berbuka puasa, para pedagang segera menjajakan dagangannya baik menggunakan tenda atau dengan mobil terbuka.
Baca: Ini Identitas Tiga Terduga Teroris yang Dibekuk Densus 88, Satu Orang Mualaf Abu Yakub
Ragam makanan dan minuman bisa kita temui di lapak para pedagang. Sebagai penganan ringan pendamping, kita bisa memilih gorengan, lemang, kolak, toge panyabungan, es buah dan lain sebagainya. Soal harga, tak perlu khawatir, para pedagang menjualnya dengan murah. Harga berkisar Rp 1000 sampai Rp 20.000.
Umi (53), pedagang dadakan yang mengaku sudah enam tahun berjualan setiap Ramadan.
"Sehari-hari saya ibu rumah tangga, karena suami saya sudah kerja. Kalau Ramadan gini kan rame orang jajan. Jadi ya kesempatan usaha makanan kan lumayan tambah-tambah buat dapur," ujarnya sembari tertawa. saat diwawancarai di Jalan Karya Medan Johor, Rabu (7/6)
Amalia (26), pembeli, mengaku, Jalan Karya yang ia lalui setiap pulang kerja, selama puasa seperti tempat wisata kuliner dadakan setahun sekali.
"Gak pernah kelewatan. Banyak menu masakan yang dijual kalau Ramadan seperti ini, tinggal pilih, mana murah meriah," akunya.
Ia mengatakan sebagai anak kos dirinya tidak sempat untuk memasak, sehingga sangat mengandalkan makanan yang dijual para pedagang.
Baca: Jangan Gagal Paham, Toge yang Rasanya Manis Ini hanya Ada saat Ramadan
Lain lagi dengan Rudi (45) menantikan saat Ramadan, karena selalu senang jalan-jalan sebelum beduk tiba sembari mencari jajanan untuk disantap saat berbuka puasa.
"Walau istri masak di rumah, tetapi kami jalan-jalan sambil mengisi waktu sebelum berbuka. Ya sambil beli jajanan juga. Karena Ramadan ini kan ada banyak pilihan makanan dan minuman yang jarang ditemui pada hari biasa," imbuhnya.
Bagi Anda yang menginginkan nuansa lebih privat saat menyantap menu berbuka puasa, juga bisa memilih hotel berbintang, apalagi di setiap Ramadan pihak hotel akan menyiapkan paket berbuka puasa. (cr6)
Baca selengkapnya di koran Tribun Medan edisi Kamis (8/6/2017).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/para-pedagang-yang-berjualan-menu-berbuka-saat-ramadan_20170607_200825.jpg)