Tribun Ramadan
Siswa di Sekolah Ini Manfaatkan Bulan Ramadan untuk Belajar Agama
Mereka belajar membaca Al Quran dengan bimbingan para gurunya serta mengkhatamkan Al Quran selama satu minggu.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Elvira Lieshanty Febryza
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Saat sore hari lantunan ayat suci Al Quran berkumandang dari Masjid Nurul Aldys, Medan Johor, Kota Medan.
Lantunan ayat-ayat suci itu datang dari sekitar 105 murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unggulan Al-Manar yang mengikuti kegiatan pesantren kilat di masjid tersebut, Sabtu (10/6/2017)
Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah juga belajar agama. Begitu pula yang dilakukan para penghuni yayasan Al-Manar milik Prof H Hasballah Thaib ini.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Unggulan Al-Manar, Safrida Ibrahim saat ditemui di Jalan Karya Jaya Medan Johor, Sabtu (10/6/2017).
Baca: Begini Cara Polisi Mengisi Kegiatan Selama Ramadan
Baca: Artis-artis Biasanya Kebanjiran Job saat Ramadan, Tapi Raline Shah Malah Memilih Kurangi Job
“Selama sepekan mulai dari Senin (5/6/2017) sampai Sabtu (10/6/2017) para murid melaksanakan kegiatan pesantren kilat. Kita habiskan waktu untuk kegiatan ibadah muamalah. Jadi, tidak belajar kurikulum melainkan praktek ibadah,” ujarnya.
Mereka belajar membaca Al Quran dengan bimbingan para gurunya serta mengkhatamkan Al Quran selama satu minggu. Mengingat banyaknya jumlah peserta, kegiatan dibagi dalam beberapa kelompok.
“Satu persatu anak-anak kita bimbing. Anak-anak ada 105 orang itu sekitar empat kelas. Anak-anak dikelompokkan sekitar 12 orang dengan satu guru. Supaya ilmu benar-benar sampai pada pemahaman si anak,” jelasnya.
Tak hanya berlomba-lomba mengkhatamkan Al Quran. Para murid juga belajar tata cara wudhu, tayamum, salat jenazah, salat tarawih, salat tahajud, salat tasbih dan lainnya.
“Semua kegiatan beribadah kami ajarkan. Supaya anak-anak mendapat materi dasar dari ibadah. Mungkin anak-anak ada yang lupa tata cara wudu yang benar, membaca Al Quran, doa-doa pendek dan lainnya. Jadi kita ajarkan pada semua anak-anak,”ungkapnya.
Safrida mengatakan kegiatan pesantren kilat dilaksanakan dalam rangka mengisi waktu bulan Ramadan.
“Kurikulum tidak kami tinggalkan, tetapi di bulan Ramadan ini kita ingin manfaatkan waktunya untuk anak-anak memperbaiki kembali ibadah sehari-hari. Selain itu, ilmu yang didapat juga bisa dibawa pulang supaya bermanfaat untuk keluarga,”katanya.
Ia mengaku kegiatan pesantren kilat baru perdana dilakukan pada tahun ini, dan dengan harapan akan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya saat Ramadan tiba.
“Ada tiga sisi yang kita ajarkan, yakni agama, akademik, bakat dan minat. Karena kita ingin menciptakan generasi yang cerdas akal dan ahlak,” sambungnya.
Ia menambahkan, anak-anak yang kurang di bagian akademik juga tidak dipaksakan untuk menguasai secara keseluruhan, tetapi melihat dan mendorong bakat anak itu sendiri.
Hingga Juli mendatang pihaknya masih akan menerima murid baru dengan kuota tersisa sekitar 30 murid.
“Sampai saat ini sudah sekitar 2 kelas. Jadi kita batasi hanya 1 kelas lagi saja untuk SMP-nya,” jelasnya.(*)
