Nenek Ini Menangis saat Anggota DPRD Jenguk Cucunya yang Jadi Korban Malapraktik

Saat ini Ratu Hazaraha tak dapat melihat dengan jelas. Melihat kedatangan Herri, Nenek Ratu Hazaraha, Rosma langsung meneteskan air mata.

Penulis: Hendrik Naipospos |
Tribun Medan/Danil
Ratu Hazaraha Putri Rizali (9) memperlihatkan foto semasa sehatnya sebelum wajahnya melepuh dan mengalami kerusakan mata saat ditemui di kediamannya, di Jalan Cempaka Medan, Senin (19/6/2017). Bahkan, siswi kelas 3 SD yang masuk juara 5 besar di kelasnya ini pun kehilangan pendidikan sejak matanya rusak akibat dugaan malapraktik di klinik sekitar rumahnya. 

Hingga mereka membawa Putri ke Rumah Sakit International Specialist Eye Centre (ISEC) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Tindakan yang dianjurkan oleh dokter di Kuala Lumpur, yakni operasi transplantasi stemsel mata. Dengan perkiraan biaya operasi 60 Ringgit  atau sekitar Rp 200 juta.

Belum lagi memikirkan persiapan biaya operasi tersebut, sejak setahun terakhir, mereka telah kehabisan biaya sedikitnya Rp 150 juta untuk biaya pengobatan Putri.

Biaya itupun mereka kumpulkan tidak mudah, yakni dari bantuan bibi Putri yang mau membantu mereka sedikit-sedikit. Serta dari pihak klinik yang juga membantu sedikit dari biaya perobatan.

Foto wajah Ratu Hazaraha Putri Rizali yang melepuh diduga akibat salah minum obat pemberian dokter.
Foto wajah Ratu Hazaraha Putri Rizali yang melepuh diduga akibat salah minum obat pemberian dokter. (IST)

Ibu Putri, Novia Citra Utami hanya bekerja sebagai sales proyektor yang hanya berpenghasilan pas-pasan. Sedangkan ayahnya, Dendi Azhari Rizaldi tak lagi pernah berkabar.

Kini pihak keluarga nyaris patah arang untuk mengobati Putri atau yang akrab disapa Ara.

Ditanya soal dugaan malpraktik, Nenek berhijab merah jambu ini sama sekali tidak menaruh dendam terhadap pihak klinik. Dia hanya fokus bagaimana memperoleh kesembuhan cucunya.

"Kasihan juga nanti bidannya. Kalau kita tuntut, dia bisa kehilangan pekerjaan. Dan aku yakin, dulunya dia juga tidak berniat buruk untuk cucuku," ucapnya.

Akibat sakit yang dideritanya, setahun terakhir putri sudah jarang masuk sekolah. Putri hanya bersekolah dalam sebulan paling banyak empat kali. Karena matanya sering perih jika terpapar cahaya matahari.

Kesehariannya, putri hanya bermain di rumah bersama adiknya yang juga mengalami cacat akibat jatuh waktu masih bayi.

Namun saat Tribun-medan.com mendatangi kediamannya, Putri menunjukkan semangatnya untuk bersekolah.

"Udah pengen sekolah lagi Om. Putri mau belajar," kata anak yang mengaku bercita-cita ingin jadi dokter ini.(*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved