Militer Filipina Temukan Sabu Rp 2,6 Miliar di Marawi, setelah Temukan Uang Rp 14 Miliar

"Perkembangan ini diharapkan bisa membawa bukti adanya hubungan antara penjualan obat-obatan terlarang dan pemberontakan yang terus berlangsung ini."

Editor: Tariden Turnip
Ilustrasi 

Bahkan saat berpidato di hadapan tentara pada Mei lalu, Duterte mengatakan, Mindanao adalah sarang sabu-sabu dan sejumlah politisi mendapat kekayaannya dari pejualan obat terlarang.

Teroris Maute telah memerangi pasukan pemerintah sejak 23 Mei di Kota Marawi.

Aksi itu dilakukan untuk melindungi pemimpin kelompok cabang Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) di Filipina, Isnilon Hapilon.

Isnilon yang gagal dibekuk, namun diyakini masih berada di wilayah Minadao selatan.

Hapilon diduga bekerja sama dengan kelompok Maute untuk membentuk kekhalifahan ISIS di kawasan itu.

Kekerasan yang terus berlanjut di Marawi memaksa Presiden Rodrigo Duterte menerapkan status darurat militer pada 23 Mei lalu. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved