Baca Edisi Cetak Tribun Medan
Duh, Wakil Bupati Sanksi Tegas dr Riris yang Asyik Main Ponsel saat Pasien Mau Berobat
"Saya minta ditangani kepala puskesmas dulu, karena saya masih di Jakarta. Nanti pulang dari Jakarta akan saya panggil dr Riris Magdalena,"
TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI - Dokter jaga Pusat Kesehatan Masyarakat (Pukesmas) Berastagi, Kabupaten Karo, Riris Magdalena, Tanah Karo dibebastugaskan.
Pembebastugasan dr Riris terkait paut dengan tindakannya yang asyik bermain telepon seluler (ponsel) saat pasien butuh pertolongan.
"Saya minta ditangani kepala puskesmas dulu, karena saya masih di Jakarta. Nanti pulang dari Jakarta akan saya panggil dr Riris Magdalena. Dan mungkin saat ini kami istirahatkan dulu dari tugasnya," kata Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang, Jumat (7/7/2017).
Baca: Kirana Larasati Siap Lakoni Peran Ini usai Bercerai dari Tama Gandjar
Baca: Beri Kejutan kala Chicco Jerikho Berada di Gym, Mikha Tambayong Malu-malu Ditanya soal Ini
Baca: Kerap Tampil dengan Wig Warna Warni, Rambut Asli Jenita Janet Justru Bikin Pangling
Tindakan Riris yang tak acuh tersebut, menuai amarah dari anak pasien, Martalena boru Girsang.
Martalena, yang mengaku tak bisa menahan marah, menggebrak meja Riris.
Ia kemudian memposting tindak dokter Riris di Facebook.
Hanya dalam hitungan jam, postingan Martalena jadi viral.

Dan, Riris sempat meminta maaf di kolom komentar status Martalena.
Tindakan tak etis yang dilakukan Riris tenyata sampai ke telinga Wakil Bupati Karo, Corry Sebayang.
Ia kemudian berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas Berastagi dr Aminah.
Corry meminta ada kebijakan terbaik terkait tindakan Riris.
"Mungkin nanti kami pindahkan ke polikninik lain. Artinya, saya tidak dapat menjawab secara keseluruhan tentang tindakan Pemerintah Kabupaten Tanah Karo secara benar. Apalagi, saya belum ketemu dokter Riris Magdalena," ujarnya saat dihubungi, Jumat (7/7/2017).
Sebelumnya, warganet heboh, karena Riris cuek dan sibuk main ponsel saat pasien membutuhkan perawatan medis.
Informasi perilaku Riris tersebut diunggah pemilik akun Facebook Martalena Girsang.
Martalena menyampaikan, saat ayahnya, BDJ Girsang, mengeluh sesak napas tidak mendapat pelayanan medis yang ramah di Puskesmas Berastagi.
"Saya spontan mengebrak meja dokter Riris Magdalena. Kekesalan saya tidak bisa tertahan saat dokter asyik main handphone dan cuek sama pasien," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Udara, Gang Tambah, Berastagi, Kamis (6/7/2017).
Usai membaca pemberitaan media online dan membaca status Facebook Martalena, Corry menghubungi Aminah.
Corry mengaku, memberikan amanat supaya menangani kasus tersebut.
Menurutnya, permasalahan itu meluas, karena keluarga pasien panik orangtuanya sesak napas. Apalagi, saat itu, Riris bermain ponsel.
Tapi sebenarnya, dokter memang duduk karena tidak mungkin angkat pasien.
Selain itu, katanya, ada dugaan saat keluarga pasien menyapa, Riris sedang pegang handphone sembari menunggu pasien diangkat.
Baca: Artis Rupawan dan Imut Ini Bikin Kaget Netizen: Ternyata Lagi Hamil Gede Banget
Baca: Real Madrid Jadikan Gareth Bale Tumbal demi Kylian Mbappe, Kok Bisa?
Baca: Gak Nyangka, Bule Ganteng Ini Ternyata Kekasih dari Artis FTV Indonesia
"Saya belum ketemu dengan dokter Riris dan pihak pukesmas. Sebenarnya saya kurang tahu dokter Riris Magdalena ngomong apa saja kepada pasien. Tapi, sebenarnya Pukesmas Berastagi terbaik di Tanah Karo, dokternya begitu aktif dan pimpinannya juga bermasyarakat," ujarnya.
Ia juga sudah melihat pembicaraan, antara dokter Riris dengan Martalena di Facebook.
"Tadi sudah berteleponan dengan kepala pukesmas. Saya tanya memangnya sudah kamu tanya anak buah kamu bagaimana? Jadi, memang dokter Riris ada bilang kepada keluarga pasien, kenapa enggak dibawa ke rumah sakit bila seperti ini keadaannya?" katanya.
Ia menjelaskan, sebenarnya niat Riris baik, saat mempertanyakan kepada keluarga pasien agar membawa ke rumah sakit baik.
Apalagi, peralatan medis di pukesmas terbatas alias tidak lengkap.
Ia mengungkapkan, pasien yang menderita sesak napas akan cepat mendapat oksigen bila dibawa ke rumah sakit.
Karena itu, dokter menyarankan keluarga pasien supaya mebawa pasien ke rumah sakit, agar dapat penanganan medis secara bagus.
Rapat
Sedangkan, Aminah mengatakan, rapat bersama seluruh staf Pukesmas Berastagi, kemarin.
"Seluruh petugas yang bekerja pada saat itu sudah dimintai keterangan. Dalam rapat itu, benar dr Riris Magdalena mengakui ada mengucapkan kata-kata yang mengecewakan keluarga pasien," katanya.
Dalam rapat itu, lanjutnya, Riris menyatakan sudah mohon maaf lewat media sosial Facebook. Jadi, sementara waktu, Riris tidak melayani pasien di Pukesmas Berastagi.
"Keputusan ini diambil mengindari kesalahan serupa. Ke depan, saya sebagai Kepala Pukesmas, akan berjuang mengembalikan image supaya masyarakat percaya lagi pada pelayanan Pukesmas Berastagi," ujarnya.
Dia bertekad, seluruh petugas Pukesmas Berastagi tidak akan pernah mengabaikan pasien. Pukesmas akan tetap memberikan pelayanan secara bagus dan profesional. Tapi, ia tidak bisa memastikan berapa lama Riris dibebastugaskan.
"Tapi pada intinya, dokter Riris dibebaskantugaskan sampai ada keputusan lanjutan dan suasana dingin. Artinya, mengindari, kemarahan masyarakat atau memperparah kondisi," katanya.
Ia mengklaim, keputusan pembebastugasan tersebut demi kebaikan Riris, supaya dapat menenangkan diri usai dirisak ribuan netizen.
Apalagi, Riris mengalami trauma.
Namun, ia menolak permintaan Tribun Medan, yang ingin melakukan wawancara dengan Riris.
Ia juga tidak berkenan memberikan nomor ponsel Riris, karena khawatir menimbulkan konflik.
(tio/tribun-medan.com)
Baca edisi selengkapnya di Harian Tribun Medan edisi Sabtu (8/7/2017).