Tiga Jejak Telapak Kaki Raksasa Misterius Hebohkan Warga, Diyakini Punya Kek Antak

Dunia memang penuh kejadian misteri dan mengejutkan. Kadang peristiwa-peristiwa yang terjadi sulit diterima akal sehat

Kolase/Bangkapos.com
Temuan jejak telapak kaki berukuran raksasa di Bangka Belitung (kiri) dan jejak misterius di Jambi (kanan). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dunia memang penuh kejadian misteri dan mengejutkan. Kadang peristiwa-peristiwa yang terjadi sulit diterima akal sehat manusia. 

Penemuan jejak telapak kaki dan tangan berukuran raksasa di sejumlah daerah di Indonesia menjadi bukti kejadian misterius itu.

Setidaknya ada tiga temuan kejadian aneh bin ajaib yang hingga kini belum terpecahkan.

Baca: Mengharukan, Kisah Seorang Bankir Sukses dan Penyesalan Terdalam Hidupnya

Baca: Apa yang Salah dalam Foto Ini, Manakalah Disuruh Coba Tebak Mana Istri Pertama?

Baca: Musdalifah Kirimkan Pujian Untuk Nassar Usai Campakkan Suami Baru, Sinyal Mau Balik?

Berikut ini seperti yang Tribun-Medan.com kutip dari BangkaPos.com rangkum tiga temuan menghebohkan tersebut.

1. Telapak Kaki Kek Antak di Bangka Belitung, Sudah Ada Sejak Zaman Purbakala

Di Bangka Belitung, bekas telapak kaki berukuran raksasa pernah ditemukan di atas sebuah batu granit.

Bekas telapak kaki ini disebut sudah ada sejak zaman purbakala, dan hingga kini masih terlihat jelas di batu granit.

Foto-foto bekas telapak kaki berukuran raksasa itu baru-baru ini beredar di media sosial.

Adalah akun bernama Jum Ra yang memosting foto-foto tersebut di Facebook.

Begini kata Jum Ra dalam keterangan yang ditulisnya di postingan tersebut.

"Mohon doa dan dukungannya
Aset pariwisata desa puput yg akan dikembangkan ditahun 2018
1. Batu belimbing yg tingginya puluhan meter
2. Telapak kaki manusia purba/tapak kaki kek antak
3. Batu akek mok yg tinggi puluhan meter yv menyimpan bnyk cerita terletak ditengah2 perkebunan warga
Insya Allah akan menjadi destinasi wisata desa puput kecamatan simpangkatis kabupaten bangka tengan propinsi bangka belitung."

Berdasarkan keterangan tersebut, diketahui bekas telapak kaki berukuran raksasa yang dimaksud berada di Desa Puput, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca: Nyaris Ditelan Hidup-hidup Ular Besar, Dalam Kondisi Dililit Perempuan Ini Telepon 911

Baca: Terbukti Bersalah Hilangkan Nyawa, Dimas Kanjeng Divonis 18 Tahun Penjara, Jaksa Minta Banding

Baca: Maia Estianty Gubah Lagu Menusuk Hati Sang Pelakor, Pesan Untuk Mulan Jameela

Menurut cerita, telapak kaki berukuran raksasa itu dulunya adalah milik Kek Antak.

Simak foto-fotonya berikut ini :

Jejak telapak kaki berukuran raksasa di Desa Puput, Bangka Tengah. (facebook Jum Ra)
Jejak telapak kaki berukuran raksasa di Desa Puput, Bangka Tengah. (facebook Jum Ra) 
Jejak telapak kaki berukuran raksasa di Desa Puput,
 Bangka Tengah. (facebook Jum Ra)
Jejak telapak kaki berukuran raksasa di Desa Puput, Bangka Tengah. (facebook Jum Ra)
Jejak telapak kaki berukuran raksasa di Desa Puput,
 Bangka Tengah. (facebook Jum Ra)
Jejak telapak kaki berukuran raksasa di Desa Puput, Bangka Tengah. (facebook Jum Ra) 

Postingan ini pun membuat warganet heboh.

Sebagian besar pada kepo mengenai lokasi dan asal usul telapak kaki tersebut.

Dan sebagian lagi menyarankan penelitian lebih lanjut.

2. Jejak Tapak Kaki Raksasa dan Dermaga Kuno di Ciamis

Temuan serupa terjadi di daerah Ciamis, Jawa Barat.

Batu yang di atasnya ada bekas seperti tapak kaki manusia berukuran raksasa tersebut sudah ada sejak zaman dahulu kala, diduga peninggalan sejarah.

Penelusuran jalur Sungai Citanduy selama tiga hari yang dilakukan tim Dinas Pariwisata Ciamis serta pegiat arung jeram dan relawan SAR menemukan jejak misterius itu.

Batu tersebut berada di sisi belokan Sungai Citanduy Blok Leuwi Mumu, Dusun Ciluncat, Kelurahan Linggasari.

“Selama tiga hari melakukan penelusuran jalur Sungai Citanduy, kemarin Rabu (1/3/2017) kami baru menemukan batu besar dengan bekas telapak kaki manusia di Blok Ciluncat,” ujar Budi Kurnia, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis kepada Tribun Jabar, Rabu (2/3/2017).

Batu yang diduga peninggalan sejarah yang permukaannya hampir seluruhnya ditutupi lumut tersebut berada di bawah tebing terjal disisi belokan alur Sungai Citanduy yang menjadi pusaran air.

Belokan dengan pusaran air tersebut cukup sulit dijangkau. Diduga di belokan air tersebut juga ada lobang besar (gua).

jejak raksasa
Jejak kaki raksasa di Sungai Citanduy. (Istimewa)

Tak hanya menemukan batu dengan bekas telapak kaki, tim eksepedisi yang dipimpin Budi Kurnia tersebut juga menemukan batu bersusun di sisi Sungai Citanduy blok Ciharalang yang diduga peninggalan dermaga kuno.

“Bagaimanapun juga Sungai Citanduy merupakan sungai purba yang menjadi alur peradaban masyarakat Sunda, banyak peninggalan sejarah yang ditemukan di sepanjang jalur sungaitersebut. Diperkirakan dulunya alur Sungai Citanduy merupakan sarana utama hubungan lalu lintas peradaban,” katanya.

Buktinya menurut Budi, peninggalan pusat kerajaan Galuh Purba berada di sisi Sungai Citanduy di Karangkamulyaan.

Dan di sepanjang sisi Sungai Citanduy terdapat banyak situs peninggalan sejarah, seperti di Bojong Galuh Gara Tengah Salawe, Situs Gandoang Wanasigra dan banyak yang lainnya. Juga ada fosil dan artefak.

Sungai Citanduy diyakini menjadi sarana utama perhubungan pada peradaban sejarah purba.

“Dari temuan ini kami berharap adanya penelitian dari ahli sejarah dan arkeolog. Dari dokumentasi yang sudah diperoleh akan kami sampaikan kepada pakar sejarah maupun arkeolog. Bukan tak mungkin dulu kala, pusaran air di Ciluncat tersebut sebagai tempat bertapa ata lokasi pembuktian kesaktian/ kanuragaan. Temuan ini bisa dikaji untuk memperkaya peninggalan sejarah Galuh lengkap dengan cerita dan pengetahuan sejarahnya,” ujar Budi.

3. Jejak Telapak Raksasa di Jambi, Ibu Jarinya Sebesar Gelas

Jejak terbaru menyerupai telapak kaki dan tangan berukuran raksasa ditemukan warga Jambi, tepatnya di pinggiran Sungai Batanghari, Desa Niaso, Kecamatan Marosebo Kabupaten Muaro jambi.

Fakta mengejutkan ini disampaikaan oleh tetua kampung sekaligus Ketua BPD Desa Niaso, Sarbaini Harun (71) pada Rabu (26/7/2017).

Menurutnya, jejak tersebut bukan pertama kali ditemukan warga. Dua tahun sebelumnya jejak misterius serupa juga pernah ditemukan.

Namun pada temuan dua tahun lalu bukan berbentuk kaki manusia melainkan jejak hewan buas harimau yang juga berukuran besar.

Jejak yang menyerupai kaki raksasa ditemukan warga Niaso. Dua tahun sebelumnya jejak misterius serupa juga pernah ditemukan. (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Jejak yang menyerupai kaki raksasa ditemukan warga Niaso, Jambi. (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN) 

"Kalau untuk jejak kaki raksasa ini sayo yakin benar bukan buatan manusio, pasalnyo pertama kali ditemukan oleh mantu sayo jejak pagi hari, bentuknyo sangat jelas untuk ukuran ibu jarinyo be sebesar gelas mineral, jarak antara kaki satu dan lainnya kisaran 4 meter, " kata Sarbaini Harun kepada Tribun Jambi sembari menunjuk segelas air mineral di hadapannya.

Sarbaini mengungkapkan dirinya pernah melihat langasung bentuk mahluk tersebut beberapa tahun silam.

Bentuknya nyaris persis seperti manusia, hanya saja pada bagian bentuk tubuhnya sedikit berbeda.

"Sekilas mirip manusio, cuman agak pendek, bebulu lebat dan kupingyo mirip kuping kucing. Bukan sayo bae, tapi pernah jugo warga nengoknyo di kebun dekat rumpun bambu jugo mahluk yang samo," jelasnya.

Sarbaini juga tidak mengetahui pasti mahluk apa tersebut, namun warga Desa Niaso sendiri menyebut mahluk tersebut sebagai mahluk hutan, bukan mahluk halus.

"Kalau sayo yakin tu makhluk hutan asli, sejenis kero (kera) tapi besar bukan mahluk halus," ujarnya.

Sarbaini menambahkan, temuan mahluk misterius itu berkaitan erat dengan keberadaan Desa Lamo (dusun lama) yang saat ini sudah lama ditinggalkan penduduknya dan menjadi desa mati sejak beberapa tahun silam.

"Bisa jadi mahluk tersebut penghuni desa mati itu. Sejak ditinggalkan warganya, desa tersebut tidak lagi dihuni, hanya menyisakan kuburan termasuk makam ulama juga ada di sana," jelasnya.

Jejak misterius tersebut sebagian telah hilang dan nyaris tak terlihat karena banyak warga berdatangan untuk melihat jejak tersebut yang memang tidak diberi pembatas oleh warga.

Awalnya warga Desa Niaso mengira jejak tersebut merupakan sisa hujan yang membekas di tanah.

Setelah diamati jejak tersebut memiliki ukuran yang sama dan terdapat beberapa buah.

Sedikitnya ada lima jejak satu di antaranya merupakan telapak tangan berukuran 1 meter.

Jejak tapak kaki raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Jejak tapak kaki raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN) 

Warga pun kemudian berbondong-bondong mendatangi lokasi. 

Banyak diantara yang heran dengan kemunculan jejak tersebut.

Jejak tapak tangan raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Jejak tapak tangan raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN) 

Dari foto-foto yang diperoleh tribun memang terlihat menyerupai telapak kaki. Ukurannya sekitar 1 meter lebih.

Jejak tapak tangan raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Jejak tapak tangan raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN) 

Jejak tersebut jelas terlihat di tanah.

Jejak tapak kaki raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Jejak tapak kaki raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN) 

Hajirin (24) satu dari warga Desa Niaso yang menemukan jejak tersebut pertama kali.

Dirinya sempat tidak menyadari jika jejak tersebut berbentuk telapak manusia raksasa.

Jejak tapak kaki raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN)
Jejak tapak kaki raksasa di sebuah tanah lapang di pinggiran sungai Batanghari, Senin (24/7/2017). (TRIBUNJAMBI/ABDULLAH USMAN) 

Ia tersadar setelah dilihat bentuk serupa ditemukan di kawasan tersebut.

" Awak biaso lewat sini, dak pasat awalnyo tapi ado sikok yang jelas bentuknyo mirip jejak kaki tapi besak nian kaki siapo ni, ruponyo ado limo jejak satunyo bentuk tangan," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, jejak kaki yang diduga milik raksasa tersebut masih terlihat jelas.

Namun jika hujan mengguyur kemungkinan jejak akan menghilang karena berada di atas tanah. (*)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved