Kisah Paskibra Menangis Usai Gagal Menaikkan Bendera, Warga Ikut Nangis dan Tepuk Tangan

Penyelenggara upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI bisa bernafas lega karena kejadian setahun yang lalu tidak terulang.

TRIBUN MEDAN/ ROYANDI HUTASOIT
Pelajar Paskibra menangisi situasi yang menimpa mereka usai gagal mengibarkan merah putih pada kesempatan pertama di Kota Siantar 

Ribuan masyarakat Kota Pematangsiantar, yang menyaksikan upacara tersebut pun mengeluarkan kata-kata tanda tanda bingung.

"Kok enggak naik? Kenapa ini?" ujar warga, yang menyaksikan upacara dari pinggir Lapangan Adam Malik.

Di tiang bendera, pelatih Paskibra membuka pengait bendera. Beberapa menit kemudian para pelatih pun kembali menuntun Paskibraka untuk mengaitkan bendera.

Setelah bendera dikaitkan kembali, lagu Indonesia Raya kembali dinyayikan, dan bendera Merah Putih pun berhasil dinaikkan.

Paskibra Kota Pematangsiantar tampak sedih dan meneteskan air mata setelah menunaikan tugasnya menaikkan bendera, walaupun masih melangkah kakinya dengan bagus. Mereka tak bisa menyembunyikan isak tangis.

Melihat Paskibra menangis, masyarakat yang hadir di lapangan turut menangis dan memberi tepuk tangan.

Berdasarkan keterangan Ketua Purna Paskibra Siantar Davidson Tampubolon insiden tersebut terjadi, karena kendala pada pengait bendera.

Ia menuturkan, anggota Paskibra yang bertugas menggerek bendera enggan mengambil risiko yang lebih besar, jika dipaksakan menaikkan bendera dengan pengait yang rusak.

"Memang sudah berkali-kali kami keluhkan soal pengait bendera, dan ternyata benar kekhawatiran itu. Paskibra enggan mengambil risiko yang lebih besar, ketika bendera tersebut dinaikkan," ujarnya.

David mengatakan, jika bendera tetap dinaikkan bisa lepas atau tidak berkibar sempurna, karena satu pengkaitnya rusak. "Jadi tindakan dari adik-adik itu sudah benar," katanya.

Beberapa pejabat yang menjadi panitia dalam acara ini ketika dikonfirmasi, kompak menyampaikan hal tersebut adalah kesalahan teknis yang bisa terjadi pada siapapun.

Penjabat Wali Kota Pematangsiantar Jumsadi Damanik menyampaikan, insiden tersebut merupakan suatu hal yang tidak terduga.

Karena hal ini, Jumsadi menuturkan, sangat menghargai hal yang dilakukan Pakibraka Kota Pematangsiantar ini.

"Saya sangat menghargai anak-anak yang telah berusaha. Kita sudah berlatih keras dan berdoa. Tetapi itu ada hal-hal yang kecil dan saya pikir merupakan bagian dari pada dinamika," ucapnya

Jumsadi mengatakan, tetap bangga kepada Paskibra yang bertugas mengibarkan bendera tersebut hingga selesai walaupun terjadi insiden bendera tidak bisa naik. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved