Kemelut Univa Medan, Mahasiswa Ini Waswas, Takut tak Diwisuda

Dualisme rektor Universitas Al Wasliyah Medan (Univa Medan) berbuntut panjang.

tribun medan/victory
Mahasiswa Univa Medan, Hairul Aswad Tambunan 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dualisme rektor Universitas Al Wasliyah Medan (Univa Medan) berbuntut panjang. Universitas yang terletak di Jalan SM Raja Km. 5,5 harus mendapatkan sanksi berat dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti sejak Agustus 2017.

Baca: Mau Tahu, Berapa Harga SIM Palsu yang Dijual Tersangka? Daftar Pemesan Ada dalam Buku Catatan Ini

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kopertis Wilayah I Medan, Sumatera Utara, STIKes Sumut diberikan sanksi administratif tertanggal 22 Agustus 2017.

Baca: Jagat Maya Heoh Rencana Pernikahan Depe, Berapa Kalikah Dewi Perssik Menikah?

Baca: Tenggelam di Danau Toba, Penyelam Akhirnya Temukan Jasad Rahmat

Baca: Banyak Laporan Proyek Jalan di Medan, KPK: Kami Memelototi Paket, Lelang kan Sudah Selesai

Konsekuensinya, kampus tidak diperbolehkan menerima mahasiswa baru dan melakukan mewisuda.

Namun, Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti memberikan jangka waktu selama 6 bulan. Untuk universitas yang bersangkutan menyelesaikan masalah yang terjadi.

Mahasiswa semester 8 Fakultas Agama Islam Univa Hairul Aswad Tambunan saat ditemu tribunmedan.com, mengatakan, dirinya telah mendengar kabar tersebut dari grup Whatsapp.

Ia mengaku merasa waswas dan takut bila memang kampusnya harus menerima sanksi.

"Sudah dengar dari grup wa kelas kalau kampus kami terkena sanksi, beberapa hari yg lalu taunya. Ketika dengar pertama kali cukup menegangkan pastinya," ungkapnya seraya memegang cetakan Skripsi yang telah dijilidnya, Kamis (28/9/2017).

Aswad dalam proses sidang akhir, yang direncanakan pada hari Senin (2/9/2017). Walaupun tengah dalam ketakutan dirinya mengakui pihak fakultas tetap memberikan semangat kepada mahasiswa agar fokus mengerjakan skripsi.

"Tapi pihak fakultas sudah dibilang, urusin aja skripsi apa yang perlu kalian kerjakan biarkan kampus yang selesaikan masalahnya," jelasnya.

Aswad mengatakan, dirinya tak akan tinggal diam apabila memang benar dirinya bersama kawan seperjuangan akan tidak diwisuda oleh kampus.

"Apapun yang terjadi harus bertindak. Kalau memang benar dikasih sanksi dan nggak bisa wisuda. Tergantung kawan-kawan semua kalau mau ajak demo harus ikutlah," katanya.
(cr10/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved