Sudah Bayar Rp Rp 6 Juta, Keluarga Calon Mahasiswa Nyesal Daftar di STIKes Sumut, Ini Alasannya

Bahkan, kampus yang sudah dinyatakan tak bisa mewisuda mahasiswanya ini tetap menerima calon mahasiswa baru.

Tribun Medan/Array A Argus
Sekolah Tinggi Kesehatan Sumatera Utara (STIKES-SU) di Jalan Djamin Ginting, Kelurahan Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan tetap melaksanakan aktivitas belajar mengajar meskipun telah dijatuhi sanksi oleh Menristekdikti. Mahasiswa kebingungan karena tak bisa wisuda, Kamis (28/9/2017) 

"Cemana lah nasib orang rumah ku ini ya. Udah rugi lah aku ini bang. Kebetulan isteri ini ini mau ngambil S1 nya. Dia sebelumnya tamatan D3," kata James.

Sangkin penasarannya dengan informasi menyangkut kampus STIKES-SU, James pun berjanji akan mengeceknya sendiri. Namun, ketika disodori harian Tribun terbitan Kamis, barulah James percaya.

"Udah ada pulak tiga kampus ini ya. Cemana ini bang. Ku bawalah koran Abang," kata pria berpenampilan cepak ini.

Sebelum meninggalkan Tribun, James menunjukkan salah satu mahasiswi yang wisudanya terhambat gara-gara sanksi administrasi Menristekdikti.

Kebetulan, mahasiswi itu berkumpul dengan temannya di bagian tengah gedung utama. Saat disapa Tribun, mahasiswi berpakaian hitam itu menolak memberikan keterangan. Ia beralasan tidak tahu menahu soal sanksi dari kementrian.

"Aduh bang, tanya langsung aja lah sama dosen atau pihak kampus ini. Gak ngerti kami itu," katanya.

Mendengar hal itu, Tribun kembali menjelaskan soal sanksi Menristekdikti terhadap kampus STIKes Sumut.

Spontan, perempuan berambut ikal itu lemas. Tubuhnya yang tadinya tegak kemudian sedikit membungkuk sembari menarik nafas. Begitu juga dengan teman-temannya yang duduk di bangku lobi. Para mahasiswi itu tampak memejamkan mata sembati geleng-geleng kepala setelah dapat kabar tak bisa wisuda.

Lantaran tak mendapatkan informasi, Tribun bergerak ke arah parkiran. Di sana, Tribun kembali berusaha mewawancarai sejumlah mahasiswa.

Saat tengah berusaha menggali informasi, muncul seorang pria berkemeja batik. Pria yang belakangan diketahui merupakan salah satu dosen itu menyergah Tribun sembari menanyakan apa maksud dan tujuan datang ke STIKes Sumut.

"Darimana kita bang! Saya Calvin Ginting. Saya ini wartawan ya," katanya.

Tanpa mau membuat keributan, Tribun memperkenalkan diri sembari bertanya masalah kampus STIKES-SU.

Sontak, Calvin yang tadinya pasang wajah seram mendadak diam. Ia berulangkali menyebutkan bahwa dirinya adalah wartawan dari salah satu media cetak terbitan Medan.

"Aku pun wartawannya. Aku dosen di sini. Tapi kalau masalah itu, silakan tanya aja langsung ke dalam. Aku no content," kilahnya.

Lantas, Tribun kembali berusaha menanyakan mengenai sanksi Dikti pada Calvin. Lagi-lagi, pria berkulit putih berpenampilan rambut belah samping itu diam, dan berusaha menghindar.

Ia kemudian tampak sibuk menghubungi seseorang. Dari percakapan yang terdengar, Calvin berbicara dengan bahasa Karo yang samar-samar. 

Karena tak mendapatkan informasi lantaran beberapa pihak saling "buang badan", Tribun pun untuk memutuskan kembali.

Namun, masalah pembatalan wisuda ini belakangan menjadi perbincangan di kalangan mahasiswa.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved