Pacar Pelaku Penembakan di Las Vegas Keturunan Indonesia, Sedang Diburu Polisi

Menurut The Austrilian, Danely memegang paspor Australia dan 'besar kemungkinan keturunan Indonesia'.

AFP/GETTY IMAGES/ETHAN MILLER
Korban dibawa ke tempat aman setelah terjadi penembakan massal di festival musik country di Las Vegas, Nevada, Minggu (1/10/2017). Seorang pria bersenjata melepaskan serentetan tembakan di festival musik di Las Vegas hingga menewaskan lebih dari 20 orang. Polisi telah menembak mati seorang tersangka. 

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Kekasih tersangka pelaku penembakan massal di Las Vegas, Amerika Serikat, yang menewaskan lebih dari 50 orang, oleh media di Australia dikatakan memegang paspor Australia dan keturunan Indonesia. Demikian laporan dari BBC Indonesia.

Perempuan tersebut dikatakan bernama Marilou Danely yang berdarah Asia dan memiliki kaitan dengan Stephen Paddock, laki-laki warga lokal berusia 64 tahun yang diduga menjadi pelaku penembakan.

Menurut The Australian, Danely memegang paspor Australia dan 'besar kemungkinan keturunan Indonesia'.

Sebelumnya polisi di Las Vegas mengatakan Marilou Danely bepergian bersama pelaku sebelum terjadinya penembakan. Polisi sekarang mencari Danely. Kepolisian Las Vegas mengatakan Paddock melepaskan tembakan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay, ke arah konser ruang terbuka yang berlangsung di lapangan sekitar.

Sheriff Joe Lombardo dari Kepolisian Las Vegas menyatakan Paddock sudah ditembak mati oleh polisi. Sheriff Lombardo menambahkan, mereka meyakini bahwa penembakan itu merupakan serangan 'lone wolf,' serangan yang dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri.

Diyakini pula ia tidak terkait dengan kelompok militan mana pun. Ratusan orang melarikan diri dari tempat kejadian dan suara berondongan tembakan senjata otomatis yang berkepanjangan terdengar pada video yang beredar di media sosial. Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 22:30 (Senin 11:30 WIB).

Saksi mata melaporkan bahwa pria bersenjata itu memberondongkan ratusan tembakan.

Seiring terus berlangsungnya penembakan, sejumlah penerbangan dialihkan dari bandara McCarran, Las Vegas.

Festival musik country digelar di kawasan Las Vegas Strip, Nevada, sejak hari Jumat (29/09).

Nevada termasuk negara bagian di AS yang longgar memberlakukan peraturan tentang senjata api.

Orang-orang dibolehkan membawa senjata api dan tidak diwajibkan mendaftarkan diri sebagai pemilik senjata.

Pengecekan latar belakang (semacam rekam jejak) dilakukan ketika orang-orang membeli senjata, namun mereka dibolehkan menjual secara pribadi.

Nevada tidak melarang senjata serbu seperti senjata otomatis maupun semiotomatis dan tak pula menerapkan pembatasan pembelian amunisi.

Sementara itu penyanyi country Jason Aldean mengaku patah hati atas insiden penembakan massal yang menyasar konsernya. Saat kejadian, Jason Aldean tengah mempersembahkan penampilan penutup festival musik yang berakhir pada malam itu, setelah diadakan tiga hari mulai Jumat.

Suara tembakan sempat menghentikan penampilan Aldean dan grup musiknya, seraya lampu panggung dimatikan dan semua yang ada di panggung pergi menyelamatkan diri. Hal itu disusul ribuan pengunjung festival musik yang langsung tiarap dan panik melarikan diri.

Menurut media asing, pengunjung festival musik saat itu berjumlah sekitar 30 ribu orang. Senin (2/10), Aldean mengabarkan pada publik bahwa dirinya baik-baik saja, melalui sebuah unggahan foto di Instagram.

"Minggu malam lalu sangat mengerikan. Saya tidak tahu harus mengatakan apa, tapi saya ingin semua orang tahu bahwa saya dan kru saya baik-baik saja," tulis Aldean.

Aldean lalu mengungkapkan kesedihannya atas insiden tersebut. "Saya sangat patah hati dan sedih karena ini terjadi pada orang-orang yang justru ingin menikmati Minggu malam itu, yang seharusnya menyenangkan," lanjutnya.(BBC/The Austrilian/RVC/wly)

Sumber: bbc
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved