Tewasnya Dua dari Tujuh Teroris yang Ditangkap Polisi
Lalu, Yaman merupakan yang membonceng Iqbal pada saat melakukam eksekusi penembakan terhadap Bripka Zaenal
Lalu, Yaman merupakan yang membonceng Iqbal pada saat melakukam eksekusi penembakan terhadap Bripka Zaenal
Kemudian, tersangka lainnya adalah Muhammad Ikbal Tanjung (28).
Keterlibatannya sebagai eksekutor dalam penembakan terhadap Bripka Zaenal.
"Tersangka lainnya Abdul Hamid alias Damo (60) berperan memberikan bantuan logistik kepada para pelaku yang dalam pelarian. Karena terkait dengan penembakan anggota Polres Bima," jelasnya.
Kemudian, Jasman Ahmad (28), terlibat sebagai sebagai koordinator penyedia logistik.
Untuk diberikan kepada para pelaku yang sedang dalam pelarian karena terkait dengan penembakan anggota Polres Bima
Lalu, Yaser bin Thamrin (27) Ikut dalam pelatihan fisik yang dilakukan pada internal Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Pelaku lainnya, Arkam (30) terlibat ikut dalam pelatihan fisik yang dilakukan pada internal JAD Bima," jelasnya.
Lalu, dari interogasi sementara, keterangan Muhammad Iqbal mengatakan dirinya dalam kasus penembakan anggota polri di Kota Bima pada tanggal 11 September 2017.
"Iqbal berperan sebagai eksekutor dengan target anggota Polri atas nama Bripka Zaenal dengan TKP di depan SMKN 2 Kota Bima," katanya.
Selain itu Iqbal menjelaskan bahwa dia dibonceng oleh Rahmat dan Yaman dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter miliknya.
Kemudian, lanjut Rikwanto untuk TKP di depan SMPN 8 Kota Bima yang menjadi eksekutor adalah Amir dengan diboncengi Imam, menggunakan sepeda motor Yamaha Vega.
"Setelah kejadian mereka berempat melarikan diri ke arah Ambalawi dan bersembunyi di gunung di Ambalawi," katanya.
Dalam penangkapan tersebut Iqbal menjelaskan bahwa Imam masih memegang satu pucuk senpi rakitan, dengan amunisi tiga butir kaliber 5,56 mm.
Selama bersembunyi mendapat bantuan logistik dari Jasman berupa mie instan dan biskuit.
