Breaking News

Anies Sebut Era Ahok TGUPP Digaji Swasta, Rian Ernest Beber Hal Menohok

Rian menyayangkan ucapan tersebut keluar dari mulut seorang gubernur yang ketika kampanye mengedepankan dialog.

Editor: Tariden Turnip
Kompas.com/Alsadad Rudi
Rian Ernest, staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat ditemui di Balai Kota, Kamis (1/9/2016). 

Sunny mengaku tidak menerima gaji dari Ahok selama menjadi staf pribadinya.

Sunny menyampaikan itu saat menjadi saksi dalam persidangan mantan Presiden Direktur Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, dan asistennya, Trinanda Prihantoro. 

"Saya tidak digaji dengan dana operasional gubernur seperti staf yang lain. Saya hanya dapat gaji dari tempat kerja saya yang satu lagi, di Rajawali Corporate," ujar Sunny, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin.

Menurut Sunny, gaji staf Gubernur tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp 10-12 juta. Jumlah tersebut dinilai jauh lebih kecil dibanding gajinya sebagai General Manajer di Rajawali Coorporate. Sunny mengaku hanya diminta oleh Ahok, sejak Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, pada 2012.

Sesuai bidangnya, Sunny yang merupakan lulusan S2 Ilmu Politik di Northern Ilinois, AS, dipercaya oleh Ahok menjadi staf di bidang politik.

"Tugas saya, memberikan update perkembangn politik, diskusi soal kebijakan politik, dan bertemu dengan teman-teman politisi," kata Sunny.

Rian Ernest, seorang staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kala menjabat Gubernur DKI Jakarta, menyebut Anies Baswedan mispersepsi jika mengatakan dirinya dan staf lainnya digaji perusahaan swasta.

"Pak Anies ini mispersepsi kalau menyebutkan kami, staf gubernur terdahulu, dibayar atau digaji perusahaan swasta. Enggak ada itu," kata Rian yang merupakan staf Ahok di bidang hukum saat dihubungiKompas.com, Selasa (21/11/2017).

Rian menyayangkan ucapan tersebut karena semestinya hal itu tidak keluar dari mulut seorang gubernur yang ketika kampanye mengedepankan dialog.

"Saya menyayangkan sikap Pak Anies yang langsung menuduh seperti itu, padahal ketika kampanye dia mengedepankan dialog, tetapi ini enggak ada dialog, enggak ada konfirmasi apa-apa, tiba-tiba bilang begitu," ujarnya.

Rian yang bekerja sebagai staf Ahok selama dua tahun dengan tegas mengatakan, dirinya dan staf lain dibayar Ahok dari uang operasional gubernur DKI, bukan oleh perusahaan swasta seperti yang disebut Anies. 

"Kami (staf) ini digaji setiap bulan langsung ditransfer ke Bank DKI dari uang APBD yang masuk dalam biaya penunjang operasional gubernur yang jumlahnya gede itu. Saya sendiri waktu itu digaji Rp 20 juta per bulan," ujarnya.

Menurut Rian, ketika pertama kali resmi menjadi staf Ahok, dirinya langsung diminta membuat rekening Bank DKI agar segala macam proses transfer bisa lebih mudah karena langsung dari biaya penunjang operasional gubernur yang ada di dalam APBD.

"Awalnya itu saya ikut daftar seleksi yang dibuka sama Pak Ahok, setelah itu diwawancara dan kemudian magang selama lebih kurang enam bulan. Ketika magang selesai dan kinerjanya bagus juga tenaganya dibutuhkan gubernur, langsung bisa jadi stafnya," ujar Rian.

DPRD belum memutuskan

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved