Bus Pariwisata Terguling di Tanjakan Emen, 13 Tewas, Masih Ada Korban Terjepit di Badan Bus

"Bus tersebut melaju dari arah Bandung menuju Subang. Masih ada korban yang tergencet badan bus," terang AKBP M Joni.

Editor: Tariden Turnip
Facebook/Kabar Subang
Bus kecelakaan di tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). 
TRIBUNJATENG.COM, SUBANG - Kecelakaan maut yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia terjadi di Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) pukul 17.00 WIB.

Sebuah bus pariwisata berisikan 50 penumpang terbalik di Jalan Raya Bandung-Subang, tepatnya di Kampung Cicenang, Ciater, Subang atau dikenal sebagai Tanjakan Emen.

Jumlah data korban meninggal tersebut disampaikan Kapolres Subang AKBP M Joni kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon. 

Menurutnya, kecelakaan itu melibatkan bus berpelat nomor F7959AA dan sebuah sepeda motor Beat T4382MH.

"Bus tersebut melaju dari arah Bandung menuju Subang. Masih ada korban yang tergencet badan bus," terang AKBP M Joni.

Berita kecelakaan di Tanjakan Emen itu menjadi perbincangan di media sosial.

Lokasi kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, atau Tanjakan Emen.

Hingga berita ini dilaporkan, peristiwa kecelakaan maut tersebut juga sudah diketahui pihak Polda Jabar.

"Rombongan Bus Parawisata datang dari arah Bandung menuju Subang, sesampainya di turunan kendraan Bus terbalik dan menabrak Sepeda motor Honda Beat  Nopol T 4382 MH," kata Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Hari Suprapto melalui pesan singkat. 

Mobil Dokkes Polres Subang hingga ambulans Puskesmas Jalan Cagak silih berganti berdatangan ke RSUD Subang, mengantarkan korban kecelakaan bus di kawasan Kecamatan Ciater.

"Sudah ada 14 korban yang dibawa ke RSUD Subang, mobil dokkes dan ambulans yang mengantarkan," ujar Anas (37) warga Kelurahan Panglejar Kecamatan Subang Kota Kabupaten Subangyang berada di RSUD Subang saat dihubungi Tribun Jabar, Sabtu (10/2/2018).

 

Hanya saja, ia belum memastikan korban tersebut apakah sudah meninggal atau mengalami luka-luka saja.

Menurutnya, belum banyak polisi yang datang ke RSUD Subang.

"Ada yang meninggal. Tapi dari polisi belum menyebutkan berapa orang dan siapa saja mereka serta tempat tinggal mereka," ujarnya.

Kecelakaan Maut di <a href='https://medan.tribunnews.com/tag/tanjakan-emen' title='Tanjakan Emen'>Tanjakan Emen</a> Subang Viral di Medsos 

Adapun korban luka-luka kata Aji (30) warga Jalan Otto Iskandardinata Subang mengatakan, korban luka tidak dibawa ke RSUD Subang.

"Korban luka dibawa ke Puskesmas Jalan Cagak yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Yang meninggal dibawa ke RSUD Subang," ujar Aji via ponselnya.

Adapun saat ini ia tengah berada di lokasi kejadian. "Sekarang masih evakuasi, korban sudah dibawa," ujar Aji. 

Langganan kecelakaan

Bukan kali ini saja kecelakaan mengerikan itu terjadi.

Sebelumnya, terjadi beberapa kali kecelakaan maut di Tanjakan Emen ini.

Kawasan ini kerap menjadi langganan pengendara untuk tetap waspada.

Jalan yang di Subang, Jawa Barat ini, ternyata menyimpan misteri.

Berbagai kecelakaan maut yang mengerikan itu, bahkan dikaitkan terhadap kisah mistis itu.

Dilansir Tribunjabar.id dari Tribunnews.com, nama 'Tanjakan Emen' ternyata berasal dari sebuah nama seorang sopir.

Emen adalah sopir oplet jurusan Bandung-Subang.

Kala itu, ia meninggal di kawasan tersebut ketika mengangkut ikan asin dari Ciroyom, Bandung menuju Subang.

Oplet Emen itu posisinya terbaik dan terbakar. Tubuhnya pun turut terbakar hidup-hidup.

Konon, Emen adalah satu-satunya sopir yang berani mengemudi di malam hari.

Usai kejadian itu, terjadi pula sederet kecelakaan lain, seperti rem blong, bus tergelincir, dan kendaraan yang terperosok.

Selain itu, kejadian aneh lain kerap terjadi di kawasan ini.

Misalnya, kendaraan yang tiba-tiba mogok, serta sopir atau penumpang yang melintas tiba-tiba kerasukan.

Sederet kejadian aneh ini, dipercaya warga setempat bahwa arwah mendiang Emen masih gentayangan.

Namun, ada mitos yang berkata lain. Asal usul Tanjakan Emen ini, bukan dari kisah meninggalnya sopir oplet, justru berasal dari nama orban tabrak lari di kawasan tersebut. 

Korban tabrak lari itu, dikabarkan bernama Emen.

Konon, mayatnya malah disembunyikan di semak belukan dan pepohonan rimbun di sekitar kawasan itu.

Tak diketahui kapan kecelakaan itu terjadi.

Namun, warga sekitar kerap meyakini arwah Emen yang meninggal tak wajar itu gentayangan.

Ya, mitos ini Tanjakan Emen ada dua versi berbeda.

Namun, sebagai bentuk penghormatan bagi arwah Emen yang menjadi mitos itu, para pengemudi yang melintas biasanya menyalakan sebatang rokok.

Kemudian rokok tersebut dilemparkan ke pinggir jalan.

Hal ini dipercaya agar pengemudi tak diganggu arwah Emen.

Rokok tersebut disebut sebagai simbol pemberian untuk arwah Emen.

Hal ini disebabkan, Emen sangat suka merokok di masa hidupnya.

Entah ini benar atau tidak, Anda tak harus langsung percaya.

Namun, kisah di atas adalah mitos yang beredar tentang Tanjakan Emen yang kerap memakan korban kecelakaan.(*)

sumber: tribun jabar

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved