Lawan Teroris
Fakta 3 Keluarga Terlibat Rangkaian Bom Gereja di Surabaya, Ditembak dan yang Selamat
Sementara itu, sang suami, Dita melakukan aksinya di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Sedangkan Anton ditembak mati petugas lantaran Anton tengah memegang diduga pemicu bom dan dianggap membahayakan saat disergap.
3 anak Anton lainnya selamat, yakni 1 laki-laki dan 2 perempuan.
Berikut rincian keluarga Anton.
Tewas:
1. Anton Febrianto (47)
2. Puspita Sari (47, istri Anton)
3. LA (17, anak pertama Anton)
Luka-luka (anak Anton)
1. AR (15)
2. FP (11)
3. GH (11)
3. Bom di Mapolresta Surabaya
Sama dengan sebelumnya, kali ini bom di Mapolresta Surabaya yang meledak pada Senin (8.50) juga merupakan satu keluarnya.
5 Anggota Keluarga, 1 Selamat
Keluarga ini dikepalai oleh TM, istri dan ketiga anaknya.
Baca: Bibit Radikalisme Pengebom 3 Gereja Sejak SMA, Ngeri Curhat Teman Sekolah Dita
Berdasarkan rekaman CCTV dan kamera amatir, TM bersama istri dan anak-anaknya mengendarai sepeda motor.
Saat itu, mereka dihentikan di palang pintu Mapolrestabes Surabaya oleh polisi untuk pemeriksaan dan ditanya keperluan.
Akan tetapi, tiba-tiba bom meledak dan melukai sejumlah orang.
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun, selamat dan kini tengah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara, Surabaya.
"Dirawat dulu,traumanya.Kalau sudah bisa diajak bicara nanti kita dalami lagi.
Karena dia yang paling penting," kata Kapolri Tito Karnavian, dikutip Tribunnews.com.
Hingga kini masih terus dilakukan identifikasi dan penyelidikan terkait aksi teror ini. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)