Kapal Tenggelam

Video Terakhir Wibowo dan Sembilan Temannya Sebelum Tragedi KM Sinar Bangun

Tim gabungan belum berhasil menemukan ratusan penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 WIB

Ist
Rekaman terakhir Wibowo dan sembilan temannya sebelum tragedi KM Sinar Bangun 

Laporan Wartawan Tribun Medan/ M Fadli

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Tim gabungan belum berhasil menemukan ratusan penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam pada Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB.

Sembilan di antaranya adalah teman dari Wibowo, penumpang KM Sinar Bangun yang selamat.

Sebelum KM Sinar Bangun karam, Wibowo sempat mendokumentasikan kegiatan terakhirnya bersama sembilan rekannya.

Video itu berdurasi 14 detik, memperlihatkan mereka sedang makan siang usai berendam di Danau Toba.

"Ini bang, video terakhir yang berhasil di-upload Wibowo, korban yang satu-satunya selamat. Wibowo yang makan kerupuk dipenghujung video," ujar Ziah yang merupakan teman Khayria (Teman Wibowo) melalui aplikasi WhatsApp.

Tonton video terakhir Wibowo dan sembilan temannya;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Baca: 6 Fakta Tenggelamnya KM Sinar Bangun, dari Ikan Mas Raksasa hingga Suhu Air 0 Derajat Celsius

Baca: Tim Gabungan Menyisir Lokasi Karamnya KM Sinar Bangun, 3 Jenazah Sudah Ditemukan, Lihat Video. .

Doa untuk penumpang KM SInar Bangun

Dua hari terakhir, 20-21 Juni 2018, sebelum memulai pencarian, keluarga dan tim gabungan menggelar kebaktian di Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Tak hanya itu Polres Samosir juga menggelar doa dan 1000 lilin untuk penumpang KM Sinar Bangun, Rabu (20/6/2018) malam.

Banyak warga internet mengunggah video prosesi kebaktian ke media sosial.

Data hingga Kamis (21/6/2018) sekitar pukul 11.45 WIB, tim gabungan sudah menemukan tiga jenazah.

Selain itu, tim dibantu masyarakat berhasil mengevakuasi 18 penumpang yang selamat.

Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan, mengungkapkan suhu air Danau Toba di kedalaman 450 meter mencapai 0 derajat.

Hal ini katanya, sebagai penyebab juga kegagalan Basarnas menemukan mayat korban KM Sinar Bangun.

"Beda pencarian di danau dengan di laut karena pencarian di laut lebih gampang daripada di danau. Kalau di danau tingkat kedinginan air lebih dingin," ujarnya, Kamis (21/6/2018).

Selain penyelam yang tak diperbolehkan menyelam melewati batas 40 meter, penyelam juga kesulitan naik ke permukaan karena banyaknya dan tingginya rumput di Danau Toba.

"Selesai penyelaman para penyelam susah untuk naik ke permukaan air dikarenakan adanya rumput danau dan tingkat dingin air," tambahnya.

Para penyelam melakukan pencarian dengan poros wilayah antara 6 kilometer hingga 10 kilometer dengan dua titik yakni timur laut dan selatan.

Sebelumnya, Basarnas memprediksi banyak korban yang tertimpa bangkai kapal di dasar danau.

Diketahui, tim gabungan telah menurunkan alat pendeteksi logam. Tak hanya itu, tim Denjaka dan Kopasus juga turut turun untuk melakukan pencarian.

Hingga saat ini, 21 korban baru ditemukan dengan rincian tiga dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan, 192 korban masih dalam pencarian.

(cr3/tribun-medan.com)

Tonton Video Lainnya;

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved