Kapal Tenggelam
Jasad Masih Utuh, Basarnas: Suhu Sangat Dingin, Nol Derajat, Jenazah Tidak Membusuk
Deputi Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto usai melakukan pencarian memastikan posisi mayat belum ada berubah
Penulis: Tommy Simatupang |
"Kami juga berkonsultasi dengan dokter forensik dari UI. Saya tanya, ‘dok, ini kenapa kok para jasad ini enggak naik ke atas?’ Kalau temperaturnya dingin di dasar Danau Toba, itu seperti kita menaruh makan di kulkas, jadi reaksi pembusukannya lambat," katanya saat konferensi pers di kantor Pusat Badan SAR, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Untuk bisa membuat jasad naik ke permukaan, kata Soerjanto, diperlukan gas untuk menambah berat jenis, namun karena terhalang kedalaman dan suhu dingin, jasad-jasad tersebut tak mengapung di permukaan air.
"Sehingga jumlah gasnya tidak cukup membuat berat jenis manusia ini lebih ringan dari angin, sehingga kenapa jasad-jasad tersebut tidak mengapung, atau sebagian yang mengapung," papar Soerjanto.
Suhu Air 0 Derajat di Kedalaman 450 Meter
Dari hasil rekaman visual ROV, jasad tampak masih utuh, selain sepeda motor dan bangkai kapal.
Dari gambar jasad yang masih utuh tersebut, menandakan bahwa di dasar laut dipenuhi es, hingga jasad pun membeku. Jasad yang membeku kemungkinan tidak akan mengambang ke permukaan.
Berikut videonya dan foto-foto jasad yang masih utuh dari hasil visual ROV yang dikutip dari berbagai sumber.
Video Keterangan Basarnas:
Dikutip dari akun @Sahat S Gurning
Suhu air Danau Toba di kedalaman 450 meter yang mencapai 0 derajat menyebabkan kegagalan Basarnas menemukan mayat korban KM Sinar Bangun.
"Beda pencarian di danau dengan di laut karena pencarian di laut lebih gampang daripada di danau. Kalau di danau tingkat kedinginan air lebih dingin," ujar Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Medan, Budiawan, Kamis (21/6/2018).
Selain penyelam yang tak diperbolehkan menyelam melewati batas 40 kilometer, penyelam juga kesulitan naik ke permukaan karena banyaknya dan tingginya rumput di Danau Toba.