Kapal Tenggelam
Jasad Masih Utuh, Basarnas: Suhu Sangat Dingin, Nol Derajat, Jenazah Tidak Membusuk
Deputi Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto usai melakukan pencarian memastikan posisi mayat belum ada berubah
Penulis: Tommy Simatupang |
"Selesai penyelaman para penyelam susah untuk naik ke permukaan air dikarenakan adanya rumput danau dan tingkat dingin air,"tambahnya.
Para penyelam melakukan pencarian dengan poros wilayah antara 6 kilometer hingga 10 kilometer dengan dua titik yakni timur laut dan selatan.
Sebelumnya, Basarnas memprediksi banyak korban yang tertimpa bangkai kapal di dasar danau.
Tumbuhan Ganggang di Danau Toba
Disebutkan juga, sulitnya mengevakuasi bangkai kapal dan korban yang hilang diduga akibat tumbuhan ganggang yang ada di danau toba.
Diduga para korban terperangkap dalam badan kapal dan atau terbelit oleh ganggang yang tumbuh di dasar danau yang berlembah-lembah tersebut.
Tumbuhan ini disebut seperti hutan lebat yang menghalangi proses evakuasi.
Dugaan itu diungkapkan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.

Soerjanto mengaku, dari informasi yang diperolehnya dari penduduk setempat tanaman sejenis ganggang atau rumput laut itu tegak lurus dari dasar danau.
Tanaman ini, kata dia, berdiri tegak menuju permukaan karena mencari sinar matahari.
''Ganggang ini setinggi 40-60 meter dari dasar danau. Jadi kalau ada penumpang meninggal dan seharusnya mengapung tetapi tak bisa karena terhalang ganggang dan dia terllilit,'' katanya, Jumat (22/6/2018).
Ucapan masyarakat tersebut bukan isapan jempol belaka.
Soenarjo pernah membuktikan sendiri keberadaan ganggang ini.
Ia menceritakan, saat tengah mencari dan menyisir helikopter yang juga pernah tenggelam di danau ini, pihaknya sempat kesulitan dengan keberadaan ganggang tersebut.
Helikopter itu juga tak terlihat dari permukaan air danau.