Kapal Tenggelam

Luhut dan Ratna Sarumpaet Bertengkar di Depan Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Lihat Videonya. .

Ratna langsung memotong ucapan Luhut yang membuat Menko Maritim ini mengeraskan nada suaranya

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Hendrik Naipospos
Tribun Medan
Kolase Foto Ratna dan Luhut Panjaitan 

"Kau boleh macam-macam sama yang lain, sama saya jangan," ucap Luhut.

Situasi di Posko semakin tak terkontrol. Seorang perempuan yang merupakan keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun meminta semua pihak untuk tak ribut.

"Jangan ribut-ribut. Tenang semuanya, saya sudah capek," ucap perempuan tersebut sembari menangis.

Mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung pun langsung memeluk perempuan tersebut.

Baca: Detik-detik Ratna Sarumpaet Diusir oleh Keluarga Korban KM Sinar Bangun saat Cekcok dengan Luhut

Baca: Hari Ke-13, Bupati JR Tawarkan Dua Opsi pada Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Ini Alasannya

 

JR Minta Keluarga Ikhlas

Ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun mengikuti pertemuan dengan Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, Jasaraharja, Polres Simalungun, dan TNI di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018).

Sebelum acara pertemuan, para keluarga korban dijamu dengan makan siang. Seluruh keluarga korban duduk di meja bundar. Pertemuan juga dihadiri pastor, ustaz, suster, dan pendeta.

Keluarga korban KM Sinar Bangun saat mengikuti pertemuan dengan Basarnas dan Pemkab Simalungun di di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018).
Keluarga korban KM Sinar Bangun saat mengikuti pertemuan dengan Basarnas dan Pemkab Simalungun di di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018). (Tribun Medan / Tommy Simatupang)

Baca: Luhut dan Ratna Sarumpaet Bertengkar di Depan Keluarga Korban KM Sinar Bangun, Lihat Videonya. .

Baca: ROV Robotik Sulit Didatangkan, Basarnas Hentikan Pencarian Jenazah Korban KM Sinar Bangun

Bupati Simalungun, JR Saragih yang juga menjadi moderator dalam pertemuan ini mengajak seluruh keluarga korban hilang atau 164 jiwa untuk mengkhilaskan kepergian korban.

Ia mengatakan jika penarikan tetap dilakukan maka tubuh korban akan hancur. Apalagi, kondisi mayat korban telah membusuk.

"Kalau dibuat pukat itu menarik, jenazah itu hancur. Apalagi jenazah sudah mau menjadi pembusukan. Saya mengajak seluruh bapak ibu keikhlasan dari hati kita. Kalau dipaksakan saya prihatin.

Untuk itu, saya sebagai pemerintah mengajak seluruh keluarga memahami betul kondisi ini. Kita sudah dua kali memperpanjang, tapi sampai saat ini belum dapat diupayakan,"ujarnya seraya mengucapkan turut berduka dalam tragedi KM Sinar Bangun.

Bupati Simalungun, JR Saragih saat mengunjungi Posko Basarnas bencana KM Sinar Bangun di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sabtu (30/6/2018).
Bupati Simalungun, JR Saragih saat mengunjungi Posko Basarnas bencana KM Sinar Bangun di Dermaga Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sabtu (30/6/2018). (tribun medan/tommy)

Baca: JR Saragih Pastikan Musibah KM Sinar Bangun jadi Titik Balik Perbaikan Pelabuhan Tigaras

Baca: Basarnas Ajak JR Saragih untuk Menunjukkan Serius Mencari Korban, Juga Kulonuwun ke Pemuka Adat

JR Saragih menyatakan sebagai perwakilan kepala daerah yang berada di kawasan Danau Toba ikut merasakan kesedihan. Katanya, Pemkab Simalungun telahb mendirikan bendera setengah tiang untuk mengenang tragedi ini.

"Bahwa duka yang terjadi bukan hanya duka keluarga tetapi duka pemerintah. Kita sudah buat bendera setengah tiang untuk keluarga kita yg bersama dengan Tuhan," katanya.

JR Saragih juga menyampaikan akan menjamin bantuan dana bagi keluarga korban jiwa dan hilang.

"Kita jangan larut dalam kesedihan dan kesusahan. Sesungguhnya mereka sudah bersama Tuhan sesuai imannya masing-masing," pungkasnya. (*)

Tonton video menarik lainnya;

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved