Kapal Tenggelam

Ratna Sarumpaet Sebutkan Dampak Buruk bagi Dunia Pariwisata, hingga Minta Luhut Nyebur ke Danau Toba

Pemberhentian pencarian korban hilang KM Sinar Bangun berdampak buruk pada kelangsungan dunia pariwisata di Danau Toba.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN MEDAN/DIMAZ
Ratna Sarumpaet saat menggelar temu pers di Medan sepulangnya dari Demaga Pelabuhan Tigaras, Simalungun. 

Terkait Luhut yang sempat membentak, Ratna mengaku bahwa ia tidak takut. Karena menurutnya karakter Menko Maritim memang seperti itu.

"Dia orang yang keras, tapi pasti kan nggak mungkin dia tempeleng aku. Makanya aku berani datang aja," ucap Ratna.

Ratna pun berharap, sebelum dihentikannya pencarian bisa dipertimbangkan kembali. Karena masih banyak korban hilang KM Sinar Bangun di dalam Danau Toba tersebut.

Baca: Terungkap Ucapan Ratna Sarumpaet yang Sebut Mewakili Keluarga Korban, Inilah Komentar Netizen

Baca: Gunung Agung Sampai Lontarkan Lava Pijar Keluar Kawah Setelah Terjadi Erupsi Besar

Perlu diketahui, proses pencarian pertama dilaksankaan 18 hingga 24 Juni 2018. Perpanjangan masa pencarian pertama 25 sampai 27 Juni 2018.‎ Kemudian, perpanjangan masa pencarian untuk kedua kalinya, 28 hingga 30 Juni 2018. Untuk perpanjangan pencarian ketiga kalinya, 1 sampai 3 Juli 2018.

‎Sampai hari ini pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan baru berhasil mengevakuasi 24 orang. Dimana, 21 orang berhasil selamat dan 3 orang dalam keadaan meninggal dunia. Serta 164 orang masih dinyatakan hilang di perairan Danau Toba.

(cr9/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved