Keseruan Melayu Week di Plaza Medan Fair, Tuah Deli Sepanjang Zaman

Plaza Medan Fair mengelar Medan Fun Day Festival yang berlangsung mulai tanggal 1 Juli hingga 29 Juli 2018 di Plaza Medan Fair

Plaza Medan Fair mengelar Medan Fun Day Festival yang berlangsung mulai tanggal 1 Juli hingga 29 Juli 2018 di Plaza Medan Fair 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Natalin 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Plaza Medan Fair mengelar Medan Fun Day Festival yang berlangsung mulai tanggal 1 Juli hingga 29 Juli 2018 di Plaza Medan Fair. Event ini juga menghadirkan Melayu Week bersama Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid.

Marcomm Manager Plaza Medan Fair, Lenny Yun Manalu mengatakan Melayu Week ini dilakukan selama dua hari, mulai tanggal 7 Juli hingga 8 Juli 2018 dengan tema Tuah Deli Sepanjang Zaman di Atrium Utara Plaza Medan Fair.

"Jadi memang kegiatan-kegiatan kita di Bulan Juli ini sangat menyenangkan. Ada juga yang sangat spesifik, kita laksanakan Melayu Week bekerjasama dengan Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid, langsung di bawah Kesultanan Deli," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam acara Melayu Week, pengunjung Plaza Medan Fair dapat melihat berbagai hiburan berupa tarian, nyanyian dan drama Melayu. Selain itu juga, pengunjung mendapat edukasi tentang Istana Maimun.

Saat Melayu Week di Plaza Medan Fair, hadir juga Ketua Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasid, Ir. Tengku Reizan Ivansyah, Kepala Bidang Seni Budaya Istana Maimun, T. Ismail dan Tengku Muhammad Dicky sebagai Kepala Bidang Informasi dan Teknologi Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasid.

Dalam bincang-bincang Melayu Week ini, Tengku Reizan menyampaikan bahwa banyak sekali kegiatan yang ada di Istana Maimun seperti Musik Melayu dan edukasi kepada pengunjungnya.

"Di belakang Istana Maimun, kita akan membuat istana air untuk perjalanan wisata air melalui sungai deli. Kami juga membuat kebudayaan Melayu khususnya di malam hari bagi pengunjung yang akan melihat Kebudayaan Melayu," ujarnya.

Tengku Reizan mengatakan Istana Maimun sebagai ikon Kota Medan, dimana satu-satunya istana yang masih berdiri di Sumut, sebagai bukti sejarah bahwa Suku Melayu sudah berkiprah khususnya di Kota Medan.

"Istana Maimun sudah menjadi objek wisata. Agar tetap menjaga kesakralan Melayu itu sendiri, ada baiknya kita sebagai generasi muda untuk memajukan dan melestarikan kebudayaan. Diantaranya melalui kegiatan berbalas pantun, tari-tarian, lagu-lagu Melayu yang sifatnya juga mengingatkan bahwa Suku Melayu memiliki kebudayaan," ucapnya.

Ia juga menambahkan pihaknya akan mengelar perayaan ulang tahun Istana Maimun yang ke 130 tahun, pada tanggal 24 hingga 26 Agustus 2018.

"Hari Ulang Tahun Istana Maimun ke 130 tahun ini, kita juga mengundang Presiden RI, Bapak Jokowi, yang seyogyanya sudah kami hubungi. Kemudian acara tersebut akan penuh dengan perlombaan, permainan dan menampilkan kebudayaan Melayu itu sendiri,"tutur Tengku Reizan.

Tidak hanya sekedar bincang-bincang, Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasid juga memberi hadiah kepada sobat Plaza Medan Fair yang ikut bertanya dan antusias memberi saran kepada Istana Maimun.

"Alhamdulillah, Istana Maimun kini menjadi sorotan pihak pemerintah, area tersebut dapat digunakan untuk keperluan yang bersifat nasional,"katanya.

Selain tarian melayu klasik juga ditampilkan drama melayu klasik dengan judul Putri Mas Merah yang dipersembahkan oleh muda-mudi Melayu.

(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved