Tips
Alam Sadar dan Bawah Sadar: Menjadi Tuan atas Diri Sendiri Melalui Pendekatan Komunikasi Ini
NLP atau Neuro-Linguistic Programing adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Septrina Ayu Simanjorang
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- NLP atau Neuro-Linguistic Programing adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan di Amerika Serikat sekitar 50 tahun.
Seorang ahli NLP bersertifikat di Kota Medan, Dani Pramana Damanik, SKM, CHt, C.NNLP, CPs, menyatakan secara singkat dapat dijelaskan bahwa tubuh manusia memiliki alam sadar dan alam bawah sadar.
"Di antara alam sadar dan bawah sadar, ada sebuah garis pembatas, kadang garis ini yang membuat manusia tidak bisa mengontrol apa yang dilakukannya," kata Dani.
Dani menambahkan, melalui NLP, manusia dapat mengontrol apa yang dikehendakinya bagi tubuhnya sendiri.
"Semisalnya dalam keadaan macet, banyak orang yang mungkin marah-marah, padahal waktu macet juga ada hal-hal positif lain," katanya.
"Atau contoh lain, ketika dia sudah ingin melakukan sesuatu, tapi malah malas menggerakkan tubuhnya, berarti belum bisa mengontrol tubuh dan pikiran dengan baik," tuturnya.
Menurut Dani, dengan bisa mengelola tubuh sendiri, manusia bisa mengatur apa yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Sehingga bisa memilah milih sikap yang akan diambil.
"Manfaat lain dari NLP adalah membaca maksud orang lain melalui gerak-gerik tubuhnya. Jadi bisa tau jika lawan bicara kita bohong, sedang berpikir, malas mendengar," kata lulusan Universitas Sumatera Utara ini.
Dani belajar NLP, Hypnotheraphy dan Public speaking di Kuncoro Leadership Yogyakarta. Sejak saat itu ia terus menekuni hal ini dan membuka empat kali workshop di Medan dan satu kali di sumatera barat.
Selain menjadi spesialis NLP, Dani juga merupakan hypnotherapist. Hypnotherapist adalah seorang praktisi yang menekuni hypnotherapi.
"Hynoyherapy adalah salah satu cara untuk mengatasi berbagai masalah psikologi dan mengaplikasikannya dengan pemberian sugesti agar orang lain atau pasien mau mengikuti apa yanh diperintahkan. Teknik ini dikenal dengan hypnosis atau hipnotis," tuturnya.
Masalah psikologi ini beragam. Mulai dari insomnia, kehilangan semangat hidup, malas belajar, trauma, phobia atau ketakutan berlebihan kepada sesuatu. Selain itu, kecemasan berlebih ataupun kurang percaya diri.
Dani menerangkan, sebenarnya manfaat teknik hipnotis banyak. Tapi banyak pula pihak yang menyalahgunakan manfaat dari teknik ini. Beberapa oknum yang memakai teknik hipnotis untuk melakukan kejahatan, membongkar aib kehidupan orang, ataupun menipu.
"Orang yang terkena hipnotispun ada tahapnya. Tahap 1 paling rendah sampai tahap 10 biasanya sudah paling dalam sampai lupa apa yang terjadi. Untuk itu tetap berwaspada," kata Dani.
Maraknya kasus kejahatan yang menggunakan teknik hipnotis membuat banyak orang yang mendengar kata hipnotis sudah ngeri terlebih dulu.
Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mudah atau tidaknya terhipnotis. Faktor yang mempengaruhi bisa eksternal dan internal.
Manusia punya tingkat kemudahan terkena hipnotis yang berbeda-beda. Ada yang mudah, sedang, dan susah.
"Biasanya orang yang selalu menggunakan logika berfikir adalah orang yang paling susah terkena hipnotis,"kata Dani.
Sedangkan, ungkap Dani jika orang yang lebih menggunakan perasaannya biasanya lebih mudah terkena hipnotis.
Cara seseorang untuk melakukan hipnotis pun berbeda-beda. Ada yang membaca pikiran orang lain, bercerita, dan melakukan kontak fisik.
Untuk itu, Dani menyarankan beberapa tips agar menghindari terjadinya hipnotis.
"Yang paling utama, pikiran jangan sampai kosong. Lalu sebaiknya menghindari kontak fisik dan jangan terlalu banyak berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal," tutur Dani.
Dani berharap agar semakin banyak orang yang memandang hipnotis dari sisi yang positif.
"Salah satu manfaat baru dari hipnotis yang baru ditemukan adalah clinical hypnotheraphy. Ilmu ini merupakan penanganan masalah kesehatan seperti kanker melalui hipnotis," kata Dani.
"Semoga kedepannya nanti, orang-orang mau mengerti tentang hipnotis agar terhindar dari kejahatan dan bisa melakukan hipnotis untuk menyembuhkan diri sendiri," pungkasnya.
Jika anda berminat mengetahui Neuro-Linguistic Programing dan Publick speaking, anda dapat bergabung dengan workshop yang akan diadakan oleh Dani dan seorang temannya dari Yogyakarta pada tanggal 4-5 Agustus 2018 di Universitas Panca Budi Jalan Jendral Gatot Subroto, Simpang Tanjung, Medan.
(TRIBUN-MEDAN.com/Cr18)
***
UPDATE BERITA REPOPULER

Mangsa Warga, 292 Ekor Buaya Dibantai di Sorong Milik Albert Siahaan Pengusaha Medan
Panglima TNI Mutasi 3 Pangdam, Inilah Posisi Suami Artis Asal Medan dan Mayjen Tiopan Aritonang!
Selamat Datang! Manajemen Tunjuk Pelatih Asal Inggris Peter Butler Tukangi PSMS Medan
Sedih Ditinggal Djadjang Nurdjaman, Kapten PSMS Ajak Rekannya Bangkit dari Keterpurukan

Sosok Calon Istri Ryuji Utomo, Presenter Moto GP & Piala Dunia 2018, Netizen Minta Ariel Tatum Kuat!
Perawat Pembunuh Berdarah Dingin Racuni 20 Pasiennya, Alasan Nggak Mau Repot Urus Jenazah
Viral Video Kedekatan Hotman Paris Bareng Tasya Kamila, Ditonton 4 Jutaan Kali