Inspiring

Safhira Alfarisi Akui Dulu tak Mampu Ikut Kursus, Sekarang Punya Bimbel Sendiri

Safhira Alfarisi adalah seorang mahasiswi di Institut Pertanian Bogor jurusan Komunikasi. Saat ini dia sudah menyelesaikan semester 4

Laporan Wartawan Tribun Medan/Septrina Ayu Simanjorang

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Safhira Alfarisi adalah seorang mahasiswi di Institut Pertanian Bogor jurusan Komunikasi. Saat ini dia sudah menyelesaikan semester 4 di perguruan tinggi negeri tersebut.

Jumat (13/7/2018), Safhira mengunjungi Kota Medan untuk melakukan pelantikan terhadap ketua beasiswa 10.000 regional medan di JM Bariani House Medan, Jalan Pemuda nomor 18, Medan. Ya, Shafira adalah founder sekaligus presiden dari beasiswa 10.000.

Safhira mendirikan yayasan ini sejak 13 Maret 2018. Yayasan ini sudah sah diakui oleh Kementrian Hukum dan HAM.

"Ide awalnya aku ingin memberikan sebagian yang aku punya untuk pendidikan di Indonesia. Untuk anak-anak yang putus sekolah karena masalah ekonomi," tutur wanita yang mengenakan blazer hitam ini.

Anak sulung dari tujuh bersaudara ini bercerita tentang kesusahannya saat menempuh pendidikan sejak sekolah dasar dulu.

"Keluargaku tinggal di Bekasi. Keadaan keluarga kami memang kurang mencukupi. Dulu waktu sekolah aku sering menangis pulang ke rumah karena dimarahi guru belum bayar SPP," katanya.

Selain dimarahi, dulu Safhira juga sering dihukum dilapangan atau malah disuruh pulang karena masalah uang sekolah, uang buku pelajaran, dan LKS.

"Dulu sekolah aja susah, apalagi mau bimbel. Pas SMP aku minta bimbel, engga dikasi, SMA aku minta lagi malah kena marah," katanya sambil merengut.

"Orang tuaku bilang, 'kamu tuh dasar ga berpikir ya, kan adik-adik kamu banyak, mereka juga minta sekolah, kamu malah minta bimbel. Jangan egois', " kata Safhira menirukan ibunya.

Sejak saat itu, ia memutuskan untuk ikut les percobaan gratis di beberapa bimbel.

"Di sana ada les percobaan tiga hari gitu. Yaudah aku ikutin semuanya. Pokoknya aku keluar masuk bimbel gitulah," kata Safhira sambil tertawa.

Saat ditanya kenapa ia ingin ikut bimbel dia menjawab bahwa ia juga ingin merasakan rasanya bisa masuk bimbel kaya anak-anak seusianya.

"Makanya aku tuh suka sebel sama anak-anak yang udah bimbel tapi disia-siain. Bolos, malah pergi main," kata Safhira.

Dari sejak saat itu, dia memutuskan untuk membantu anak-anak lain sepertinya. Dia mendirikan beasiswa 10.000 ini agar bisa membuat bimbel untuk anak kurang mampu di seluruh Indonesia.

Saat ini, perempuan usia 19 tahun ini tengah sibuk menekuni usaha yang baru diluncurkannya sejak beberapa bulan lalu, yakni Super event.

"Super event ini merupakan perusahaan yang menaungi kegiatan event-event, festival, dan lain-lain. Kan setiap perusahaan punya CSR, nanti CSR perusahaanku dikasi ke beasiswa 10.000 ini," katanya.

Super adalah singkatan dari Safhira Youth Empowerment. Tidak berhenti di super event, kedepannya Safhira berencana membuka super rental, super saloon dan banyak cita-cita lainnya.

"Cita-citaku jadi pengusaha muda. Aku pengen bisa berdampak baik buat orang lain, mumpung masih muda, masih ada tenaga, kan umur engga ada yang tau," katanya.

Saat ditanya tanggapannya mengenai generasi muda saat ini dengan kecanggihan teknologi, dia mengungkapkan pendapatnya. Bahwa semua ada positif dan negatifnya.

"Positifnya yang kurasakan generasi sekarang cerdas, kuat, dan bisa memanfaatkan teknologi yang ada. Namun negatifnya, banyak yang terkena westernisasi karena mudahnya mencari informasi," tuturnya.

Selain sibuk kuliah dan mengurus beasiswa 10.000, saat ini Safhira juga sedang bertugas sebagai CEO dari salah satu program pertukaran pelajar seluruh dunia.

Perempuan kelahiran bulan Jakarta ini selalu menerapkan prinsip seolah-olah hari ini adalah hari terkahirnya hidup. Jadi dengan begitu dia akan selalu berusaha melakukan yang terbaik.

"Saya berharap kita sebagai generasi muda bisa bermanfaat untuk orang lain. Jangan karena masih muda jadi puas-puasin buat main, tapi karena masih muda harusnya bisa berdampak," pungkasnya.

(TRIBUN-MEDAN.com/Cr18)

***

UPDATE BERITA REPOPULER

292 ekor buaya dibantai warga di Jalan Bandara SP1, Kelurahan Klamalu, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat
292 ekor buaya dibantai warga di Jalan Bandara SP1, Kelurahan Klamalu, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat (Istimewa)

 Mangsa Warga, 292 Ekor Buaya Dibantai di Sorong Milik Albert Siahaan Pengusaha Medan

Panglima TNI Mutasi 3 Pangdam, Inilah Posisi Suami Artis Asal Medan dan Mayjen Tiopan Aritonang!

Selamat Datang! Manajemen Tunjuk Pelatih Asal Inggris Peter Butler Tukangi PSMS Medan

 Sedih Ditinggal Djadjang Nurdjaman, Kapten PSMS Ajak Rekannya Bangkit dari Keterpurukan  

Ariel Tatum dan Ryuji Utomo
Ariel Tatum dan Ryuji Utomo (KOLASE / INSTAGRAM)

Sosok Calon Istri Ryuji Utomo, Presenter Moto GP & Piala Dunia 2018, Netizen Minta Ariel Tatum Kuat!

Perawat Pembunuh Berdarah Dingin Racuni 20 Pasiennya, Alasan Nggak Mau Repot Urus Jenazah

 Viral Video Kedekatan Hotman Paris Bareng Tasya Kamila, Ditonton 4 Jutaan Kali 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved