News Video
Warga Beberkan Penyebab Warna Air Danau Toba yang Berubah Jadi Kecokelatan
Pemandangan ini terjadi di sekiatar Kaki Pusuk Buhit, tepatnya di Tanjung Bunga dan sekitar Kecamatan Harian
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Hendrik Naipospos
"Ikan-ikan juga mulai mati. Mungkin kekurangan oksigen. Ikannya cepat pingsan karena airnya kotor, " tambahnya.
Air Danau Toba yang kino keruh itu, mau tak mau harus tetap mereka konsumsi. Seperti pantauan Tribun Medan, dari dapur rumah mereka disambungkan pipa ke Danau Toba lalu ditarik dengan mesin pompa.
Air tersebut untuk dikonsumsi sebagai air minum dan kebutuhan lainnya.

Warga lain, Boru Sitanggang menyebut hal serupa. Katanya, kejadian seperti itu pernah terjadi di masa kecilnya.
"Jarang do songon on, tikki dakdanak iba molo masa songon on biasa na olo ma logo ni ari. (Hal ini jarang terjadi. Seingat saya, ketika masih kecil bila terjadi hal seperti ini maka akan terjadi kemarau panjang," ujar nenek tersebut sambil mengunyah sirihnya.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Samosir Ombang Siboro menyampaikan agar pelaku wisata lebih memperhatikan kondisi alam.
Wisatawan yang pergi pergi ke arah lokasi tersebut juga diimbau sementara waktu tidak berenang di air yang saat ini sedang mengeruh.
Selain itu dia juga menilai, hal ini berhubungan dengan pemakaian air Danau Toba oleh PT Inalum di Sigura-gura. Dia menduga, pemakaian air yang berlebihan menyebabkan debit air Danau Toba berkurang.
Dia beranggapan volume air menurun dan Danau Toba semakin dangkal.
Hal itu juga berpengaruh pada sebagian lumpur di Dasar Danau yang saat ini mengakibatkan warna Danau Toba di titik Boho hingga Kecamatan Harian menjadi cokelat kekuning-kuningan.
Hingga siang, Tribun Medan masih berupaya meminta penjelasan dari instansi terkait, yakni Badan Penanggukangam Benca Daerah (BPBD) Samosir. (*)
TONTON VIDEO LAIN;