Kenapa Setiap Tahun Ikan Mati Mendadak di Danau Toba?
Kejadian matinya ikan di Danau Toba sudah berulang kali terjadi, tercatat tiga tahun terakhir selalu terjadi setiap tahunnya
Prof. Krismono, ahli Balai Pemulihan dan Konservasi Alam Sumberdaya Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menjelaskan dari analisis dan dugaan awal kematian ikan karena beberapa faktor alam.
Selama setengah tahun terakhir, katanya, tak ada ombak menyebabkan tak ada angin. Karena kondisi ini produksi oksigen di bawah Danau Toba minim.
Faktor lain, beberapa hari tak ada matahari hingga produksi oksigen tak ada. Kekeruhan air bawah Danau Toba juga tinggi. Analisisnya, massa air terangkat dari bawah ke atas. Massa air bawah berkualitas jelek. Jika di laut menguntungkan, karena banyak plankton. Di Danau Toba, yang naik malah limbah pakan."
"Itu yang menghadap ke keramba dangkal. Jadi kematian dari titik sana," kata Krismono.
Dia juga menyebut, faktor lain diduga internal keramba jaring apung yang melampaui daya dukung perairan, misal tak ada dukungan tata ruang. "Harusnya satu keramba diisi 3.000-5.000 ekor, yang terjadi, sedikitnya ada 10.000, terjadi kelebihan kapasitas." Belum lagi, selama ini panen ukuran 0,5 kilogram. "Kemarin lebih satu kilogram. Tempat tak mendukung dalam satu keramba."
Kalau masalah residu makanan, katanya, kemungkinan tak ada. Dia melihat, sebelah kiri ikan mati, ternyata ikan lain masih hidup."Patin masih saya lihat hidup, begitu juga ikan kecil dan bagian kiri di sekitar lokasi kematian masih hidup. Kalau karena pakan, kecil kemungkinan," katanya.
Dia menyarankan, keramba jaring apung harus memenuhi tata ruang, mengurangi bahan organik seperti menerapkan teknologi hidroponik, untuk menaikkan air. "Pemerintah juga lakukan pembinaan."(*)