MotoGP 2018

MotoGP 2018 - Nasib Balapan di Sirkuit Silverstone Inggris Usai Dibatalkan

Aspal baru bergelombang, lebih buruk dari jalan raya. Begitulah penuturan Direktur balapan MotoGP Mike Webb,

Editor: Salomo Tarigan
MotoGP
MotoGP 2018 Silverstone 

TRIBUN-MEDAN.COM - Aspal baru bergelombang,  lebih buruk dari jalan raya. Begitulah penuturan Direktur balapan MotoGP Mike Webb, mengomentarai kondisi sirkuit Sirkuit Silverstone, Inggris.

Seperti diketahui balapan MotoGP Inggris batal digelar, menyusul kemudian hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

 Pembatalan MotoGP Inggris, Minggu (26/8/2018) lalu menjadi tamparan keras bagi penyelenggara MotoGP dan manajemen Sirkuit Silverstone, Inggris.

Dihentikannya balapan MotoGP Inggris sangat merugikan karena nilai kerugian sangat besar, baik bagi penyelenggara, pengelola sirkuit, maupun seluruh tim.

Penghentian balapan itu bukan karena hujan lebat karena balapan dalam kondisi lintasan basah adalah hal yang sudah biasa terjadi.

Masalah utama adalah kondisi sirkuit yang tidak layak karena meskipun hujan reda, air mengenang dan membuat kolam-kolam di beberapa tempat.

Dari pemeriksaan sementara, drainase sirkuit juga buruk karena genangan air akibat hujan tak langsung susut dari trek.

Padahal, sirkuitu tersebut baru dilapisi dengan aspal baru, awal tahun 2018 lalu.

Baca: Gara-gara Neno Warisman Pakai Mickrofon Pesawat, kru Lion Air Ikut Kena Masalah

Baca: Penipuan lewat SMS, Uang Rp 34 Juta di Tabungan Pria Ini Lenyap Disedot Usai Beri Kode

Direktur balapan MotoGP Mike Webb mengaku kecewa dengan kondisi tersebut karena aspal baru Silverstone justru bergelombang di sana-sini, bahkan lebih buruk dari jalan raya.

Ini adalah kasus kedua yang dialami MotoGP Inggris setelah MotoGP Austria 1980 yang dihentikan akibat cuaca buruk.

Namun masalahnya berbeda karena pada saat itu, air hujan membeku di lintasan sehingga menyebabkan kekhawatiran keamanan.

Pada kasus Minggu lalu, air hanyalah faktor kedua dari penghentian balapan.

Masalah utamanya adalah benjolan yang sangat banyak di sepanjang lintasan, sejumlah tiitik yang jadi kolam setelah hujan reda serta lambatnya air menyusut di trek.

Baca: Kasus Meiliana, Mahfud MD Tanggapi Vonis Hakim soal Keberatan Pengeras Suara Azan Picu Amarah

Baca: Update KPK Ciduk 4 Hakim di Medan, Inilah Penjelasan Basaria Panjaitan dan Saut Situmorang

Buruknya kondisi sirkuit memakan korban di Free Practice 4, Sabtu, menjelang kualifikasi.

Pebalap Tito Rabat mengalami luka parah, tibia dan fibulanya patah setelah ditabrak oleh pebalap Franco Morbidelli yang jatuh di tempat terpisah, motornya kemudian menyambar Rabat yang sedang berlari kencang.

Awalnya rencana balapan MotoGP dipercepat 90 menit, namun hujan kemudian turun di pertengahan pemanasan Moto3 dan merendam sirkuit .

Balapan kemudian ditunda selama 2 jam dari jadwal, menunggu lintasan kering. Sejumlah kendaraan penyedot air pun dikerahkan.

Namun masalahnya, air tak juga susut karena permukaan aspal yang tidak rata.

"Kami terpaksa membatalkan karena kondisi trek," kata Webb. "Terutama karena air terakumulasi di permukaan dan saya pikir Anda akan melihat bahwa sirkuit tidak aman karena air tidak mengalir dari permukaan," katanya seperti dilansir Crash.net.

“Kami melakukan segala yang kami bisa agar semuanya bisa dilanjutkan, tetapi hal itu tak bisa memberikan jalan keluar, Ketika hujan reda pun, lintasan tak pernah kering," kata Webb.

Bahkan, jika balapan pun ditunda hingga Senin, hal itu tidak akan membantu dan seluruh manajer tim menentang opsi tersebut.

Masalah Silverstone muncul kembali pada Februari lalu, setelah sirkuit dilapisi aspal baru.

Aspal tersebut kemudian menimbulkan gundukan-gundukan yantg berbahaya sehingga di saat hujan, risikonya jauh lebih besar.  

Direktur Keselamatan FIM Franco Uncini menegaskan, sirkuit akan diinvestigasi dan diperkirakan akan memakan waktu enam minggu.

Hasil investigasi ini akan menentukan, apakah Silverstone layak digunakan untuk ajang MotoGP musim MotoGP 2019 atau tidak.

Penyelidikan dilakukan oleh pemilik sirkuit dan hasilnya kemudian akan dipelajari oleh FIM untuk mengambil keputusan.

"Sirkuit itu sendiri yang harus melakukan penyelidikan terhadap aspal dan pengerjaannya. Apakah aspalnya akan diganti, itu terserah sirkuit."

Kontraktor yang mengerjakan Sirkuit Silverstone, Aggregate Industries, berjanji akan melakukan pelapisan ulang tahun ini.

"Kami bekerja dalam kemitraan yang erat dengan Silverstone dan akan melakukan tinjauan penuh tentang pelapisan ulang jalur selama beberapa hari ke depan. Kami akan terus membuat sumber daya tersedia untuk membantu klien kami selama periode yang sulit ini," kata seorang juru bicara Aggregate Industries kepada Crash.net.

Aggregate menepis kualitas aspalnya buruk karena mereka memproduksi dan memasok aspal standar Inggris dan Eropa.

Silverstone sebelumnya menjadi tuan rumah balap MotoGP sangat basah pada tahun 2011 dan 2015, namun balapan tetap berlangsung.

TAUTAN: Sirkuit Silverstone Diinvestigasi, Nasib MotoGP Inggris di MotoGP 2019 Ditentukan 6 Minggu 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved