Bayi Bermata Satu Lahir di Madina, Begini Tanggapan Kadis Kesehatan Syarifuddin Nasution
Warga Panyabungan, Mandailing Natal, digegerkan dengan kelahiran bayi perempuan bermata satu.
Penulis: Tulus IT |
Syarifuddin pesimistis bayi perempuan tersebut dapat bertahan hidup lama.
Sebab, kelahiran bayi seperti juga pernah terjadi di luar negeri. Rata-rata meninggal beberapa saat setelah dilahirkan.
"Ini kejadian yang ketujuh. Yang terakhir di Mesir dan meninggal beberapa jam kemudian. Kalau kata dokter bayi, bayi perempuan itu tidak akan bertahan lama hidup. Kalau yang di Mesir meninggal lima jam setelah dilahirkan," ujar Syarifuddin.
Kelainan ini membuat sang ibu Surianti dan suaminya yang merupakan pekerja tambang masih syok berat. Berdasarkan informasi yang diperoleh, bayi perempuan itu merupakan anak kelima mereka.
"Orang tuanya masih sangat syok. Mereka juga kurang koperatif dan cenderung menutup diri," ujar Syarifuddin.
Syarifuddin menambahkan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Di samping orang tua bayi yang masih syok serta menutup diri, kondisi bayi itu juga sangat lemah.
Sehingga, kata Syarifuddin, mereka belum dapat merujuk bayi ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih mumpuni.