Viral Medsos
Kisah Pramugari Garuda Indonesia yang Luput dari Maut Tsunami Palu, Panik Lihat Terjangan Air Tinggi
"gempa 7,7 SR yang singkat itu rasanya lama sekali ngebuat kami ga bisa angkat badan sendiri untuk berdiri,"
Ia pun lalu berjalan cepat menghindari runtuhan tersebut untuk menyelamatkan diri bersama rekannya dan dua orang lainnya.
Proses menyelamatkan diri itu Tria lakukan bersama keempat orang lainnya.
Awalnya mereka sempat kesulitan sebab area yang tidak memungkinkan, atap plafon di atas pintu darurat tampak rapuh.

Namun akhirnya, beberapa saat kemudian, Tria dan yang lainnya menemukan cara untuk menuju ke tempat yang aman yakni rooftop.
Saat sedang menuju ke rooftop yang posisinya berada 6-8 meter di bawah lokasi Tria sedang berdiri, salah seorang ibu mengalami insiden pilu.
Ibu tersebut terjatuh saat sedang berpegangan untuk menuju ke bawah rooftop bersama Tria.
Alhasil, kepala ibu itu pun bocor dan bersimbah darah.
Melihat hal tersebut, Tria pun langsung menyelamatkan sang ibu sambil memegang kepala sang ibu yang bocor.
Namun saat sudah merasa aman sambil berlari menuju pintu keluar usai dari rooftop, Tria kembali terkejut.
"Udah setengah lari tiba-tiba ada bapak-bapak teriak ke aku "mbaa balik ke sini, bahaya ada tsunami datang," tulis Tria meceritakan.

Mendengar teriakan tersebut, Tria dan yang lainnya pun langsung kembali ke rooftop tersebut.
Saat itu, Tria mengaku panik dan terus menerus berdoa.
"Aku berdoa dalam hati 'ya Allah lindungi mba kartika semoga ngga hanyut kegulung ombak'," tulisnya.
Sesampainya di rooftop tersebut, Tria pun mendengar ada gemuruh suara ombak yang kencang.
Ia pun sempat panik dan terus berdoa di dalam hati.
Beberapa saat kemudian, Tria melihat air yang tadi deras menerjang hotelnya telah berhenti datang.