Prof Salim Sebut Naif Mahasiswa UGM yang Undang Tim Kampanye Prabowo-Sandi
"Semua orang yang punya kecurigaan pada Anda itu hak mereka. Kalau saya, cuma mau bilang, Anda itu naif," kata Said.
Seminar itu, kata Jibril, juga digelar bukan untuk tujuan politis, melainkan menggali kepemimpinan yang dibutuhkan era revolusi industri kekinian.
"Dari prodi peternakan hanya menyebut dikhawatirkan terjadi hal tak diinginkan, terjadi chaos," kata Jibril.
Pada acara Indonesia Lawyer Club, Prof Salim Said menyampaikan komentarnya terkait Jibril Abdul Azis.
"Komentar saya yang pertama, singkatnya begini, saya terharap saudara Djibril tidak punya kecurigaan apa-apa sama Anda," ucapnya.
"Semua orang yang punya kecurigaan pada Anda itu hak mereka. Kalau saya, cuma mau bilang, Anda itu naif."
"Anda itu tidak menyadari, atau tidak mau menyadari, ini tahun politik. Jadi setiap gerak Anda diteropong dari sudut politik."
Ia mencontohkan pengalamannya saat memberikan pendapat terkait pernyataan Indonesia Bubar oleh Capres Prabowo.
Saat itu banyak yang mengira dirinya berpihak pada Prabowo. Sedang dirinya tidak berniat seperti itu.
"Seperti yang saya katakan tadi, saya ngomong di TV soal cerita bahwa pak Prabowo soal Indonesia akan bubar itu, dilihat secara politik, pro Prabowo. Padahal bukan itu niat saya. Saya akademisi dan saya belajar perbandingan politik. Tapi tetap saja saya dicurigai."
"Anda telah berbuat naif. Mungkin orang lain mengatakan, Anda pura-pura tidak tahu."
"Sudah itu Anda mengundang dua pembesar politik. Bagi Anda tidak mengapa, tapi ANda bertindak di satu ruangan publik yang mana banyak orang memiliki pendapat berbeda-beda. Mereka katakan Anda berpihak, itu persepsi mereka."
"Untung Anda bukan politisi. Jadi itu tidak akan berpengaruh, apakah Anda terpilih atau tidak. Keuntungannya itu."
"Komentar yang kedua. Saya berpendapat, bapak dekan terlalu berhati-hati. Bahkan ketakutan."
"Ini tahun politik, dan beliau birokrat. Ada sejarah negeri ini, pada saat seperti ini orang menjaga agar jangan sampai ia menjadi korban."
"Seandainya saya dekan, dan menghadapi kasus yang Anda hadapi, saya akan seperti itu."
