10 Fakta Jamal Khasoggi - Kabar Terbaru Jurnalis Dibunuh & Dimutilasi, Reaksi Presiden Turki Erdogan
Kematian jurnalis Jamal Khashoggi jadi sorotan dunia internasional.Mengusut kasus ini, kerajaan Arab Saudi menangkap 18 orang.
Tulisan itu misalnya “Yang Paling Dibutuhkan Negara-negara Arab adalah Kebebasan Berekspresi” dan “Putra Mahkota Saudi Arabia Harus Mengembalikan Martabat Negaranya”.
Dalam sebuah artikel, Khashoggi menyebut dirinya bukan musuh pemerintah dan sangat peduli dengan Arab Saudi.
Bagi dia, Arab Saudi merupakan satu-satunya rumah yang ia tahu dan inginkan.
Konsistensinya dalam memperjuangkan idealisme ini membuat Khashoggy banyak dimusuhi. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri ke Amerika Serikat.
3. Mengasingkan diri
Keputusan Khashoggi untuk pindah ke Washington DC pada musim panas 2017 bukan tanpa alasan. Ia meninggalkan Arab Saudi untuk menghindari kemungkinan adanya penangkapan.
Keteguhan hatinya untuk tetap mengkritisi Pemerintahan Arab Saudi demi terciptanya negara yang lebih baik berbuntut pada banyak ketidaknyamanan.
Kepindahannya ke Amerika menyusul Pangeran Mohammed yang memulai penindakan antikorupsi di seluruh kerajaan, tetapi juga memberangus pihak yang dianggap menentang pemerintah.
Baca: Fakta Baru Jamal Khashoggi - Arab Saudi Akui Jurnalis Tewas dalam Gedung Konsulat, 18 Ditangkap
4. KolumnisThe Washington Post
Khashoggi terdaftar sebagai salah seorang kolumnis di media internasional yang berbasis di ibu kota Amerika Serikat, The Washington Post. Ia sudah menulis banyak artikel kolom di media itu sejak Maret 2018.
Ia menulis banyak kritikan terhadap Pemerintah Saudi Arabia, yang kebanyakan ditujukan kepada Putra Mahkota, Mohammed bin Salman.
Artikelnya diunggah dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Arab. Khashoggi pun bersyukur atas hal ini karena masyarakat Arab tetap dapat memahaminya dengan mudah.
5. Menulis tiga buku
Daftar buku yang pernah ditulis oleh Khashoggi.
