Pembunuhan Satu Keluarga
Fakta Baru Pembunuhan 4 Orang Satu Keluarga, Saksi: Mobil Kabur Keluar Rumah Nainggolan
Cepat atau lambat, kepolisian akan mengungkap misteri kasus pembunuhan satu keluarga (Keluarga Diperum Nainggolan) di Bekasi.
Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, kedua korban pasangan suami istri Diperum dan Maya tewas karena luka benda tumpul.
Sementara, kedua anak mereka, Sarah dan Arya tidak mengalami luka, melainkan tewas karena kehabisan oksigen.
"Ada luka benda tumpul dengan luka senjata tajam. Berbeda-beda suami dan istri pada leher, sedangkan anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka," ujar Indarto, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Selasa (13/11/2018).
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Feby Lofa Rukiani yang merupakan warga yang mengontrak rumah korban.
Sekitar pukul 03.30 WIB, ia melihat pintu gerbang kontrakan terbuka dan televisi di ruang kontrakan menyala.
Feby pun berinisiatif memanggil salah satu korban dari luar rumah.
Namun, tidak ada sahutan dari dalam rumah.
Feby juga mencoba menelepon korban, akan tetapi tidak diangkat.
Ia pun memutuskan kembali ke kontrakannya.
Sekitar pukul 06.30 WIB, biasanya korban sudah mau berangkat.
Tapi, saksi tidak mendapati tanda-tanda korban bersiap kerja.
Ia pun mulai curiga dan mencoba membuka jendela rumah korban.
Ketika menyaksikan isi ruangan, Feby menyaksikan korban sudah tergeletak dengan bersimbah darah.
Ia pun berteriak hingga teriakannya didengar oleh Yapi, tetangga korban yang melintas.
"Jam 6 lebih, ada orang kontrakan dalam teriak. Saya lihat sudah terbuka, jendelanya kebuka. Saya lihat sudah meninggal dan berdarah. Ada uang Rp 100 ribu di sekitar korban, dan TV menyala," terang Yapi.
